LAMONGAN, Radar Lamongan – Kemarin pagi (11/10), ada kegiatan pengesahan salah satu perguruan silat di Kecamatan Deket. Acara selesai, massa bergerak pulang.
Rombongan pengembira diarahkan melalui jalur Tambakboyo. Rombongan yang melintas di Jalan Sumargo Lamongan hendak ke arah Mantup, tiba – tiba berhenti. Tak lama kemudian, terdengar suara sejenis petasan. Juga ada aksi melempar dan berlari. Polisi yang mengawal rombongan berusaha mengamankan keadaan. Rombongan akhirnya bisa melanjutkan perjalanan.
Kejadian hampir sama terjadi di Jalan Veteran. Ratusan meter dari pertigaan Tambakboyo, rombongan yang belok ke utara menuju arah Sukodadi juga berhenti. Terjadi aksi saling lempar. Namun, rombongan akhirnya bisa terus bergerak menuju jalan nasional.
Di jalan nasional, kericuhan muncul lagi. Lebih dari satu titik. Para penggembira acara pengesahan pesilat dari sebagian wilayah Lamongan, Bojonegoro, dan Tuban itu mendapat ‘’gangguan’’ dari sekelompok orang di wilayah Desa Plosowahyu, Lamongan.

Situasi paling mencekam saat rombongan pesilat berada di sekitar pertigaan Semlaran, Sukodadi dan baratnya Pasar Sukodadi di Desa Kebonsari. Sekelompok orang berdiri di pinggir jalan sisi utara. Sebagian di antara mereka bergerak mengambil batu dan melemparkannya. Sebagian rombongan pesilat membalas. Motor yang dikendarai dibiarkan di tengah jalan. Mereka mengambil batu dan melemparkannya. Sekitar satu jam jalan nasional itu seperti dibuntu. Kendaraan dari timur sulit bergerak. Macet. Polisi harus mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan.
Kapolres Lamongan, AKBP Yakhob Silvana, menjelaskan, sejak pagi pihaknya sudah melakukan pengamanan kegiatan sasahan dari salah satu perguruan silat. Dia menyebut massa yang hadir pada acara pengukuhan diperkirakan 760 orang. Polres menerjunkan 600 personel gabungan dengan polsek jajaran.
‘’Waktu pulangnya ini dilakukan pengamanan. Pengawalan, mulai dari depan KBO Lantas, belakang Kanit Turjawali, serta samping kanan kiri raimas dalam perjalanan,’’ katanya.
Saat di perjalanan, lanjut dia, terdapat orang tak dikenal melakukan pelemparan batu di samping kanan dan kiri. Sebagian rombongan pesilat tetap bisa melanjutkan perjalanan ke barat, menuju Babat, Bojonegoro, dan Tuban. Namun, sekitar 200 orang tertahan di wilayah Pucuk hingga kemarin petang. Dia berencana memulangkan mereka dengan cara menumpang truk.
‘’Untuk korban belum bisa memastikan karena masih dilakukan pendataan terlebih dahulu,’’ katanya.
Namun, wartawan Jawa Pos Radar Lamongan kemarin menjumpai empat anggota rombongan silat menjalani perawatan di Puskesmas Sukodadi. Selain itu, banyak motor yang rusak di jalan. Barang bukti itu kemudian diamankan anggota Polres Lamongan. Polisi bakal mendata motor itu milik rombongan pesilat atau warga setempat. (mal/yan)
