AKHIR April lalu, saya ditugasi meliput tentang kuliner-kuliner legendaris di Bojonegoro yang buka malam hingga buka dini hari. Ada yang menarik, ternyata hasil liputan itu dapat saya simpulkan bahwa masalah perut menjadi hal krusial dalam nomenklatur kehidupan.
SEKOLAH Rakyat (SR) enam tahun. Itulah potret pendidikan masa kolonialisme militer Jepang menduduki Kabupaten Bojonegoro. Pendidikan tingkat dasar dijadikan satu macam saja, sehingga tidak ada sekolah lima tahun atau tujuh tahun, seperti dipraktikkan pemerintahan Belanda.
DI balik rindangnya hutan Blora, terlahir banyak tokoh mempunyai andil besar perjuangan melawan penjajah. Baik bergerak melalui media, budaya, dan gerakan massa. Saya maksudkan dalam tulisan ini adalah Sedulur Sikep atau pegikut ajaran Samin Surosentiko.