ANJANI mulai mengemasi pakaiannya. Sementara Pak Rudi ayahnya tengah menunggunya di luar. Dengan berat hati Pak Rrudi seolah belum ihklas melepas sang putri hendak menjadi seorang pekerja migran Indonesia (PMI). Perempuan sederhana itu akan bekerja di Singapura.
KABUT tebal masih melekat di permukiman Kampung Mlayu. Gang-gang dan lorong-lorong padat permukiman itu masih terbungkus kabut putih. Pintu-pintu rumah masih tertutup, enggan menyapa kabut yang berdatangan. Lampu-lampu rumah masih menyala, mendamaikan warganya yang berbaring.
SORE ini sama seperti sore-sore sebelumnya. Sepi. Hanya suara desir ombak yang mengisi kekosonganku. Aku membiarkan angin menyibak rambutku yang tergerai panjang. Aku rindu suasana damai. Entah kapan terakhir kali aku mengunjungi pantai. Di tepi pantai Lembah Putri, salah satu pantai di Jawa Barat itu aku menautkan kakiku pada gelombang ombak yang datang. Mengistirahatkan tubuhku dari penatnya bekerja dan hiruk pikuk perkotaan.
KEHIDUPAN sosial memang terkadang begitu kejam. Bahkan membuat manusia terkadang lebih berharga dibanding makhluk lain. Lebih-lebih di mata lelaki hidung belang.Â
"Haaaaahhh ...."
Aku menjerit sampai serak, tenggorokanku sakit, kakiku tiba-tiba kaku dipasung ini persimpangan malam dan fajar. Aku mematung beberapa detik, sampai bisa menguasai keadaan. Lalu tak peduli sarungku copot, aku berlari keluar masjid menyelamatkan diri. Namun malah tersungkur di halam masjid. Lututku mengucurkan darah deras, tergores permukaan paving yang kasar.
TUBUH Minah tergolek lemas. Dia tak punya tenaga. Rupanya usia telah menggerogoti kekuatan sudah hampir 80 tahun digunakan. Dulunya Minah merupakan wanita perkasa. Mampu mengerjakan pekerjaan laki-laki. Minah bisa mengelola sawah, kebun, dan lain-lain yang biasanya dikerjakan suaminya. Pekerjaan berat ini dilakukan semenjak suaminya meninggal dunia akibat asma.
DI sebelah desaku ada beberapa mata air mengelompok di suatu tempat (orang Jawa menyebutnya: sendang). Memang saat ini masih banyak pohon besar di sendang desaku. Ada pohon jati tinggi menjulang. Kata orang sudah berumur ratusan tahun.
SIAPA yang mau keluarganya hancur? Semua orang waras tentu tidak menginginkannya. Semua orang bercita-cita ingin mengarungi samudera dengan bahteranya sampai dermaga bersama pasangannya. Semua pasangan pasti menginginkan keluarganya utuh sampai mati. Bakhan, sampai akhirat kelak.
DIMAS Ario Imanullah, sahabat sejak SMA. Selepas kuliah, kami berbisnis bersama. Aku kenal dekat keluarganya. Orang tuanya memperlakukanku seperti anaknya sendiri. Makan, minum, dan numpang tidur di rumahnya sudah biasa.
SETIAP kali rasa takutnya menghebat, dapat dipastikan Samingun harus menenggak berbagai obat. Baik pil, kapsul, dan sirup dari resep dokter dibeli di apotek. Hingga berbagai racikan jamu herbal didengarnya dari berbagai iklan radio. Produk obat rasa-rasanya manjur kata bualannya, daripada khasiat sesungguhnya.