BLORA, Radar Bojonegoro - Melambungnya harga cabai, penjualan bibit tanaman hortikultura itu masih stabil. Permintaan bisa sampai 30 nampan dengan isi 130 bibit. Namun, cuaca yang tidak menentu juga bepengaruh pada pertumbuhan tanaman.
BLORA, Radar Bojonegoro - Destinasi wisata herritage Loco Tour masih ramai pengunjung, terutama saat hari libur. Kereta tua itu masih awet, saat ini belum ada penambahan wahana, pengunjung dapat menikmati naik transportasi pengangkut kayu zaman Belanda itu.
BLORA, Radar Bojonegoro - Pedagang sapi mulai merasakan dampak penyakit mulut dan kuku (PMK), seperti penjualan berkurang dan harga sapi anjlok. Sebab, penularan masih terus bertambah hingg Jumat (10/6), tercatat 585 ekor suspek PMK saat ini tengah diobati.
BLORA, Radar Bojonegoro - Harga cabai rawit bukanya turun, tapi bumbu pedas itu masih meningkat. Kemarin (10/6) harganya menembus Rp 110 ribu per kilogram di Pasar Kecamatan Jepon dan Pasar Tradisonal Plaza Cepu.
WARGA Kelurahan Bangkle begitu menikmati rangkaian Grebeg Desa. Menampilkan ragam budaya, serta event ini bisa menarik ekonomi karena banyak warga berdatangan. Ragam pedagang datang dan berjualan.
BLORA, Radar Bojonegoro - Kemeriahan beragam budaya dan seni tampil dalam Grebeg Kelurahan Bangkle bakal dikonsep festival tahunan. Potensinya cukup terbuka meski event ini bermula dari grebeg desa disertai kirab pusaka di Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora.
BLORA, Radar Bojonegoro - Pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPRD Blora, ternyata belum berhenti. Setelah melantik dua anggota DPRD melalui PAW pada Kamis (9/6), saat ini DPRD mendapat surat pengajuan PAW dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
BLORA, Radar Bojonegoro - Baru satu perkara dengan penyelesaian restoratif justice (RJ) atau keadilan restorasi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora. Jika terlapor mengulangi perbuatan, hukuman akan diperberat.
KEKURANGAN nakes dan kebijakan penghapusan honorer perlu jalan keluar. Jangan sampai berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan. Pemkab Blora akan berkonsultasi ke pemerintah pusat atas kebijakan pengurangan honorer.
BLORA, Radar Bojonegoro - Tenaga kesehatan (nakes) di Blora ternyata belum ideal. Jumlahnya masih kurang. Tentu, dilematis dengan kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang melarang tenaga honorer atau non-ASN di lingkungan pemerintah daerah (pemda).