26.6 C
Bojonegoro
Saturday, March 25, 2023

Misi Jaga Keangkeran Surajaya

- Advertisement -

LAMONGAN – Madura United merupakan tim hasil akuisis Tim Pelita Jaya Bandung Raya dengan Persipasi pada 2016. Sejak berdiri, Sappeh Kerrab – julukan Madura United sulit menaklukkan Persela di Stadion Surajaya Lamongan. Tren positif itulah yang diharapkan bisa terjaga kala tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu menjamu Madura United di babak delapan besar Piala Presiden, Minggu sore (31/3).

‘’Semoga itu bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk bisa meraih kemenangan dipertandingan Minggu nanti,’’ tutur Manajer Persela Edy Yunan Achmadi kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (29/3).

Keangkeran Surajaya terlihat dari lima pertemuan kedua tim sejak 2016. Persela tiga kali menjamu tim bermarkas di Stadion Ratu Pamelingan Pamekasan, Madura tersebut. Hasilnya Persela menang 2-1 pada 4 Desember 2016, kemudian menang 2-0 pada 21 April 2017, dan ditahan imbang pada 23 Juli 2018. Sedangkan, Persela dua kali takluk ketika bermain di markas tim berkaus kebesaran Merah – Putih tersebut. ‘’Sejak saya melatih di sini, kita tidak pernah kalah dari Madura United,’’ terang Head Coach Persela Aji Santoso.

Namun, pelatih 48 tahun tersebut mengaku tak mementingkan sejarah pertemuan Persela menjamu Madura United. Pelatih asal Malang itu lebih fokus terhadap internal timnya. Sehingga Persela bisa memenangkan pertandingan dan melaju ke semifinal Piala Presiden 2019. ‘’Masanya berbeda, situasi berbeda, pemain dan pelatihnya juga berbeda. Jadi saya tidak terlalu memikirkan statistik,’’ ujar pelatih yang pernah mengantarkan Arema FC menjuarai Piala Presiden tersebut.

Sementara itu, Aji meliburkan anak asuhnya kemarin. Latihan terakhir dilakukan hari ini (30/3). Pelatih asal Malang itu mengaku hanya menjadwalkan latihan ringan pada persiapan terakhir. Sebab, latihan taktik sudah dilakukan mulai Senin hingga Kamis lalu. ‘’Cuma latihan-latihan servis saja besok (hari ini, Red),’’ tukasnya.

- Advertisement -

Aji mengaku sudah mengantisipasi kekuatan dari Madura United. Terutama faktor individual yang menjadi kelebihan tim dari Pulau Garam tersebut. ‘’Jadi bagaimana Andik, Greg, dan Rakic bermain sudah kita antisipasi,’’ ucap pelatih berkacamata tersebut.

Namun, dia mengakui, skema dan strategi yang diterapkan tergantung kinerja Arif Satria dkk di lapangan. Aji menginginkan pemainnya membawa mental kemenangan saat di fase grup lalu ke babak delapan besar. Terutama ketika Persela secara superior menaklukkan Arema FC 1-0 di Stadion Kanjuruhan Malang.

‘’Yang penting sudah saya berikan pemahaman bagaimana mereka mengantisipasi secara individu. Semua tergantung dari anak-anak di lapangan nanti,’’ pungkasnya.

LAMONGAN – Madura United merupakan tim hasil akuisis Tim Pelita Jaya Bandung Raya dengan Persipasi pada 2016. Sejak berdiri, Sappeh Kerrab – julukan Madura United sulit menaklukkan Persela di Stadion Surajaya Lamongan. Tren positif itulah yang diharapkan bisa terjaga kala tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu menjamu Madura United di babak delapan besar Piala Presiden, Minggu sore (31/3).

‘’Semoga itu bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk bisa meraih kemenangan dipertandingan Minggu nanti,’’ tutur Manajer Persela Edy Yunan Achmadi kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (29/3).

Keangkeran Surajaya terlihat dari lima pertemuan kedua tim sejak 2016. Persela tiga kali menjamu tim bermarkas di Stadion Ratu Pamelingan Pamekasan, Madura tersebut. Hasilnya Persela menang 2-1 pada 4 Desember 2016, kemudian menang 2-0 pada 21 April 2017, dan ditahan imbang pada 23 Juli 2018. Sedangkan, Persela dua kali takluk ketika bermain di markas tim berkaus kebesaran Merah – Putih tersebut. ‘’Sejak saya melatih di sini, kita tidak pernah kalah dari Madura United,’’ terang Head Coach Persela Aji Santoso.

Namun, pelatih 48 tahun tersebut mengaku tak mementingkan sejarah pertemuan Persela menjamu Madura United. Pelatih asal Malang itu lebih fokus terhadap internal timnya. Sehingga Persela bisa memenangkan pertandingan dan melaju ke semifinal Piala Presiden 2019. ‘’Masanya berbeda, situasi berbeda, pemain dan pelatihnya juga berbeda. Jadi saya tidak terlalu memikirkan statistik,’’ ujar pelatih yang pernah mengantarkan Arema FC menjuarai Piala Presiden tersebut.

Sementara itu, Aji meliburkan anak asuhnya kemarin. Latihan terakhir dilakukan hari ini (30/3). Pelatih asal Malang itu mengaku hanya menjadwalkan latihan ringan pada persiapan terakhir. Sebab, latihan taktik sudah dilakukan mulai Senin hingga Kamis lalu. ‘’Cuma latihan-latihan servis saja besok (hari ini, Red),’’ tukasnya.

- Advertisement -

Aji mengaku sudah mengantisipasi kekuatan dari Madura United. Terutama faktor individual yang menjadi kelebihan tim dari Pulau Garam tersebut. ‘’Jadi bagaimana Andik, Greg, dan Rakic bermain sudah kita antisipasi,’’ ucap pelatih berkacamata tersebut.

Namun, dia mengakui, skema dan strategi yang diterapkan tergantung kinerja Arif Satria dkk di lapangan. Aji menginginkan pemainnya membawa mental kemenangan saat di fase grup lalu ke babak delapan besar. Terutama ketika Persela secara superior menaklukkan Arema FC 1-0 di Stadion Kanjuruhan Malang.

‘’Yang penting sudah saya berikan pemahaman bagaimana mereka mengantisipasi secara individu. Semua tergantung dari anak-anak di lapangan nanti,’’ pungkasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Disdik Belum Berencana Merger Sekolah

Berburu Pernak-Pernik Logo NU

150 SD Belum Miliki Kasek

Artikel Terbaru


/