KOTA – Pulang dari Banjarmasin, Persela Lamongan bersiap menerima tantangan tim tamu PS Tira di pekan ke-11 Liga 1, Senin (28/5). Penggawa Persela hanya memiliki waktu tiga hari untuk recovery dan persiapan menghadapi laga di Stadion Surajaya Lamongan.
Sebaliknya, PS Tira memiliki persiapan lebih lama. ‘’Kita harap kebugaran fisik pemain bisa terjadi dengan jadwal kompetisi yang cukup mepet ini,’’ harap Manajer Persela, Edy Yunan Achmadi, kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kamis (24/5). Tim berkaus kebesaran biru muda ini tak boleh membuang momentum di kandang. Pada putaran pertama ini, penampilan Costaalves Wallace dkk belum konsisten.
Persela bahkan ditahan tiga tim di Stadion Surajaya. Yakni, Persebaya Surabaya, Bali United, dan Perseru Serui. ‘’Tentu semua pihak, termasuk kami manajemen inginnya dapat poin penuh di kandang. Tapi, semua tergantung dari perjuangan pemain di lapangan,’’ kata pria yang juga menjabat Kabag Pembangunan Pemkab Lamongan itu.
Dia berharap tim Laskar Joko Tingkir ini dapat melanjutkan tren positif pada laga terakhirnya di kandang. Yakni, Persela mampu membungkam Persija dengan skor 2-0 di hadapan LA Mania dan Curva Boys. ‘’Semangat seperti itu (lawan Persija) harus diterapkan di laga selanjutnya. Sehingga bisa memetik tiga poin di kandang,’’ imbuhnya.
PS Tira datang ke Surajaya dengan kondisi mental kurang bagus. Sebab, The Young Warriors-julukan PS Tira,- dipermalukan Perseru Serui dengan skor 0-1, Selasa (22/5). ‘’Tapi bisa saja mereka bangkit di sini. Jadi semua pemain harus tetap fight siapapun lawannya,’’ ujar mantan camat Turi itu. Head to head pertemuan Persela dengan tim yang sebelumnya bernama PS TNI tersebut seimbang.
Kedua tim bertemu empat kali. Dua kali Persela menang di Stadion Surajaya, serta takluk saat melawat ke kandang PS Tira. ‘’Kita selalu meraih tren positif ketika bertemu mereka (PS Tira) di kandang. Semoga itu bisa terjaga,’’ harap Yunan.