- Advertisement -
Radar Bojonegoro – Para pengusaha tergabung konsorsium calon manajemen baru Persibo yang diinisiasi suporter mulai berpikir untuk mundur. Alasannya persiapan terlalu mepet. Serta, manajemen lama tidak enggan tanda tangan peralihan ke manajemen baru.
Arif Setyawan koordinator Drago Tifoso Curva Nord mengatakan, sulitnya proses peralihan dari manajemen lama ke manajemen baru menjadi alasan konsorsium berpikir untuk mundur. Manajemen lama tidak mau menandatangani surat peralihan. “Sulit bicara dengan manajemen lama,” keluhnya kemarin.
Menurut Arif, mempersiapakn Persibo tidak mudah, namun masih terkendala manajemen lama terkait peralihan. Terlebih persiapan tim untuk mengarungi Liga 3 semakin mepet. Sementara, kandidat manajemen baru ditargetkan harus lolos Liga 2.
“Konsorsium ditekan suporter harus lolos Liga 2, tapi persiapan saja belum bisa karena sulitnya peralihan dari manajemen lama,” jelasnya. Arif mengaku pemkab kesulitan menjembatani peralihan manajemen Persibo. Berkali-kali pemkab mengundang calon manajemen baru dan manajemen lama dalam pertemuan membahas Persibo.
Namun manajemen lama tak pernah datang. Aris Sugianto salah satu kandidat calon manajemen diinisiasi suporter mengatakan, ada kemungkinan konsorsium bubar. Karena manajemen lama belum ada etika serah terima. “Belum keputusan final, hanya kami berpikir tidak melanjutkan karena pihak terkait tidak sanggup menengahi peralihan manajemen,” jelasnya.
- Advertisement -
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bojonegoro Amir Syahid dan CEO manajemen lama Persibo Abdulloh Umar belum memberi jawaban terkait peralihan manajemen. Ketika dihubungi melalui telepon tidak mengangkat. (irv)
Radar Bojonegoro – Para pengusaha tergabung konsorsium calon manajemen baru Persibo yang diinisiasi suporter mulai berpikir untuk mundur. Alasannya persiapan terlalu mepet. Serta, manajemen lama tidak enggan tanda tangan peralihan ke manajemen baru.
Arif Setyawan koordinator Drago Tifoso Curva Nord mengatakan, sulitnya proses peralihan dari manajemen lama ke manajemen baru menjadi alasan konsorsium berpikir untuk mundur. Manajemen lama tidak mau menandatangani surat peralihan. “Sulit bicara dengan manajemen lama,” keluhnya kemarin.
Menurut Arif, mempersiapakn Persibo tidak mudah, namun masih terkendala manajemen lama terkait peralihan. Terlebih persiapan tim untuk mengarungi Liga 3 semakin mepet. Sementara, kandidat manajemen baru ditargetkan harus lolos Liga 2.
“Konsorsium ditekan suporter harus lolos Liga 2, tapi persiapan saja belum bisa karena sulitnya peralihan dari manajemen lama,” jelasnya. Arif mengaku pemkab kesulitan menjembatani peralihan manajemen Persibo. Berkali-kali pemkab mengundang calon manajemen baru dan manajemen lama dalam pertemuan membahas Persibo.
Namun manajemen lama tak pernah datang. Aris Sugianto salah satu kandidat calon manajemen diinisiasi suporter mengatakan, ada kemungkinan konsorsium bubar. Karena manajemen lama belum ada etika serah terima. “Belum keputusan final, hanya kami berpikir tidak melanjutkan karena pihak terkait tidak sanggup menengahi peralihan manajemen,” jelasnya.
- Advertisement -
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bojonegoro Amir Syahid dan CEO manajemen lama Persibo Abdulloh Umar belum memberi jawaban terkait peralihan manajemen. Ketika dihubungi melalui telepon tidak mengangkat. (irv)