LAMONGAN – Lamongan FC harus mengakui keunggulan tuan rumah Persedikab Kediri. Bermain di Stadion Candra Bhirawa Kediri kemarin sore (19/7), kalah telak 3-0. Kekalahan ini memperberat langkah Lamongan FC bersaing di grup F Liga 3.
Pelatih Lamongan FC Mahfud Syafi’i mengatakan, sebenarnya para pemain memiliki banyak kesempatan mencetak gol. Namun, beberapa peluang gagal dikonfersikan menjadi gol, karena pemain terburu-buru.
’’Pemain kurang tenang melakukan finishing. Sehingga, banyak peluang terbuang sia-sia,’’ katanya.
Hal itu yang menurunkan semangat bertanding anak asuhnya. Sehingga, pemain lawan mampu memanfaatkan dengan mencetak banyak gol. Tekanan bermain away ternyata cukup memengaruhi pemain Lamongan FC.
’’Mental pemain belum mampu bangkit di laga away ini,’’ ujarnya.
Dia mengatakan, melatih tim usia muda tak semudah membalikkan telapak tangan. Ego serta minimnya jam terbang membuat instruksi pelatih lupa dijalankan dengan maksimal. Itu yang dirasakan Lepok, sapaan akrab Mahfud Syafi’i, selama 90 menit melawan Persedikab.
’’Pola permainan yang diterapkan kurang berjalan,’’ imbuhnya.
Menurut dia, pemain kurang disiplin melakukan transisi menyerang ke bertahan. Hasilnya, lawan mampu counter attack dengan cepat, memanfaatkan longgarnya beberapa sisi. ’’Lawan leluasa bisa cetak gol karena tidak ada pemain yang melakukan pressing,’’ tukasnya.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi pelatih maupun pemain Lamongan FC menghadapi putaran kedua nanti. Dia meminta pemain tidak down atas kekalahan ini. Tapi, introspeksi agar nantinya tak terulang di laga selanjutnya.
’’Ini akan menjadi bahan evaluasi. Masih banyak kelemahan harus diperbaiki,’’ pungkasnya.