32.4 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Maksimalkan Pemain Sayap

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Jajaran pelatih Persela Lamongan harus mengevaluasi lini serang. Berdasarkan data yang dihimpun wartawan koran ini,  Persela memiliki 263 peluang pada 21 pertandingan sebelumnya. Hanya 30 gol yang tercipta. Tercatat Alex Dos Santos Goncalves dkk mencatatkan 92 shot on target (tendangan tepat sasaran). Namun, jumlah shot off target (tendangan tidak tepat sasaran) sebanyak 116 kali.

’’Statistik itu tidak menjamin kekuatan tim secara utuh. Misalnya possesion ball kita 60 persen dan tim lawan 40 persen, bukan menjamin kita menang,’’ tutur Head Coach Persela Nil Maizar kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (16/10).

Di laga terakhir, sebiji gol Persela dicetak oleh pemain bertahan, ketika ditahan imbang 1-1 oleh Bhayangkara FC. Itu harus menjadi perhatian serius jajaran pelatih. Sehingga, lini depan Persela bisa menemukan ketajamannya kembali saat menjamu PSIS Semarang, besok (18/10). ’’Tidak hanya lini depan, tapi semua lini tentu kita evaluasi dan benahi,’’ terang mantan pemain Timnas PSSI era 90-an tersebut. 

Meski begitu, pelatih 49 tahun itu tetap berpatokan terhadap statistik pertandingan untuk menentukan taktik dan strategi. Hingga kini, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sudah mengemas 30 gol. Yakni 22 gol tercipta dari dalam kotak penalti, sedangkan 6 gol tercipta dari luar kotak penalti.

’’Tapi statistik itu untuk mendukung kita memberikan yang terbaik untuk taktikal dan strategi,’’ ucap pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.

- Advertisement -

Selain itu, lanjut dia, suplai bola kepada Alex harus diperkuat. Berdasarkan data skuad biru muda gagal melakukan umpan sebanyak 191 kali, sedangkan umpan sukses sebanyak 86 kali.

Namun, serangan dari sisi kanan lebih baik dibanding sisi kiri. Terdata, sebanyak 18 kali serangan sukses dari sisi kanan, sebaliknya serangan dari sisi kiri hanya sukses sebanyak enam kali.

Seperti diketahui, Mantan Pelatih Timnas 2012-2013 itu menggantungkan Sugeng Efendi dan Ahmad Birrul Walidain di sisi kanan. Sedangkan, peran Rafael Gomes De Olivera (Rafinha) dan Eky Taufik Febriyanto tak tergantikan di sisi kiri.

’’Kalau misalnya sukses 18 kali di sayap kanan, berarti itu sukses di kombinasi antara Birrul dan Sugeng. Buat kita ada perkembangan yang bagus,’’ ucap Nil saat dikonfirmasi via ponsel.

Menurut dia, kekuatan di lini kiri bukan tidak bagus. Sebab, beberapa kali peluang banyak tercipta dari aksi individual Rafinha. Namun, statistik tersebut bakal menjadi acuannya untuk lebih memaksimalkan peran Rafinha di sisi kiri penyerangan. ’’Bukan di kiri tidak bagus. Beberapa gol kita yang tercipta kan dari Rafinha dan Eky,’’ katanya.

Pelatih berlisensi AFC Pro itu mengakui jika penjagaan ketat dilakukan kepada key player Persela. Hal itu membuat terkadang Rafinha kesulitan untuk menciptakan peluang. ’’Alex, Rafinha, dan Kei itu kan menjadi key player Lamongan. Pasti lawan tahu lah dan memberikan perhatian kepada mereka,’’ pungkasnya.

LAMONGAN, Radar Lamongan – Jajaran pelatih Persela Lamongan harus mengevaluasi lini serang. Berdasarkan data yang dihimpun wartawan koran ini,  Persela memiliki 263 peluang pada 21 pertandingan sebelumnya. Hanya 30 gol yang tercipta. Tercatat Alex Dos Santos Goncalves dkk mencatatkan 92 shot on target (tendangan tepat sasaran). Namun, jumlah shot off target (tendangan tidak tepat sasaran) sebanyak 116 kali.

’’Statistik itu tidak menjamin kekuatan tim secara utuh. Misalnya possesion ball kita 60 persen dan tim lawan 40 persen, bukan menjamin kita menang,’’ tutur Head Coach Persela Nil Maizar kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (16/10).

Di laga terakhir, sebiji gol Persela dicetak oleh pemain bertahan, ketika ditahan imbang 1-1 oleh Bhayangkara FC. Itu harus menjadi perhatian serius jajaran pelatih. Sehingga, lini depan Persela bisa menemukan ketajamannya kembali saat menjamu PSIS Semarang, besok (18/10). ’’Tidak hanya lini depan, tapi semua lini tentu kita evaluasi dan benahi,’’ terang mantan pemain Timnas PSSI era 90-an tersebut. 

Meski begitu, pelatih 49 tahun itu tetap berpatokan terhadap statistik pertandingan untuk menentukan taktik dan strategi. Hingga kini, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sudah mengemas 30 gol. Yakni 22 gol tercipta dari dalam kotak penalti, sedangkan 6 gol tercipta dari luar kotak penalti.

’’Tapi statistik itu untuk mendukung kita memberikan yang terbaik untuk taktikal dan strategi,’’ ucap pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.

- Advertisement -

Selain itu, lanjut dia, suplai bola kepada Alex harus diperkuat. Berdasarkan data skuad biru muda gagal melakukan umpan sebanyak 191 kali, sedangkan umpan sukses sebanyak 86 kali.

Namun, serangan dari sisi kanan lebih baik dibanding sisi kiri. Terdata, sebanyak 18 kali serangan sukses dari sisi kanan, sebaliknya serangan dari sisi kiri hanya sukses sebanyak enam kali.

Seperti diketahui, Mantan Pelatih Timnas 2012-2013 itu menggantungkan Sugeng Efendi dan Ahmad Birrul Walidain di sisi kanan. Sedangkan, peran Rafael Gomes De Olivera (Rafinha) dan Eky Taufik Febriyanto tak tergantikan di sisi kiri.

’’Kalau misalnya sukses 18 kali di sayap kanan, berarti itu sukses di kombinasi antara Birrul dan Sugeng. Buat kita ada perkembangan yang bagus,’’ ucap Nil saat dikonfirmasi via ponsel.

Menurut dia, kekuatan di lini kiri bukan tidak bagus. Sebab, beberapa kali peluang banyak tercipta dari aksi individual Rafinha. Namun, statistik tersebut bakal menjadi acuannya untuk lebih memaksimalkan peran Rafinha di sisi kiri penyerangan. ’’Bukan di kiri tidak bagus. Beberapa gol kita yang tercipta kan dari Rafinha dan Eky,’’ katanya.

Pelatih berlisensi AFC Pro itu mengakui jika penjagaan ketat dilakukan kepada key player Persela. Hal itu membuat terkadang Rafinha kesulitan untuk menciptakan peluang. ’’Alex, Rafinha, dan Kei itu kan menjadi key player Lamongan. Pasti lawan tahu lah dan memberikan perhatian kepada mereka,’’ pungkasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/