23.3 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

TERPENTING BAHAGIA

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Persela Lamongan sukses memertahankan tren positif kemenangan beruntun di lima laga. Tim biru muda ini memermalukan tamunya PSS Sleman dengan skor 1-0 kemarin sore (11/12) di Stadion Surajaya Lamongan. Sugeng Efendi menjadi pahlawan Persela dengan mencetak gol pada menit ke-56. 

‘’Kemenangan ini sangat luar biasa. Di bawah tekanan harus menang, tuntutan permainan harus sempurna, dan tren positif harus dijalankan. Tidak mudah, karena ini pertandingan tensinya tinggi,’’ tutur head coach Persela Nil Maizar kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Persela membuka peluang pada menit ke-8. Gelandang Kei memberikan umpan lambung kepada Alex dos Santos Goncalves. Namun, tendangan striker berpaspor Brasil itu mampu diblok Tri Hamdani Goentara. 

Peluang selanjutnya diperoleh Delvin Rumbino pada menit ke-14. Berawal dari Alex mendapatkan true pass, striker pengemas 17 gol itu memberikan umpan kepada Delvin. Namun, tendangan gelandang berdarah Papua itu masih mampu diamankan Tri Hamdani. 

Aksi Kei pada menit ke-17  yang mampu merangsek ke sisi kanan pertahanan PSS juga gagal membuahkan gol. Tendangan gelandang berpaspor Jepang itu melebar. 

- Advertisement -

‘’Ya sebenarnya ada dua gol. Bolanya si Alex dan Delvin. Tapi kiper bagus. Itulah sepak bola. Tapi yang penting saya bahagia hari ini (kemarin),’’ ujar pelatih 49 tahun tersebut. 

Tim tamu mencoba melepaskan tekanan setelah menit ke-20. Beberapa kali serangan PSS mampu menyulitkan pertahanan Persela. Rangga Muslim Perkasa sempat membuat publik Lamongan berdebar. Beruntung tendangan kerasnya dari luar kotak penalti mampu diblok Dwi Kuswanto. 

Belum adanya gol yang tercipta, membuat Nil menarik keluar Delvin Rumbino pada menit ke-35. Peran gelandang bernomor punggung 99 itu digantikan Lucky Wahyu. Namun, skor kacamata tak berubah hingga turun minum. 

‘’Delvin sebenarnya bermain bagus. Cuma ekspektasi kita kan dia bisa menjadi orang pertahanan pertama. Tapi tadi situasinya agak berbeda,’’ kata Nil yang juga mantan bek timnas PSSI era 1990-an tersebut.  

Pada babak kedua, Persela langsung menekan. Sugeng Efendi yang tinggal berhadapan dengan Tri Hamdani gagal menceploskan bola ke gawang lawan. Tendangannya melenceng di kiri gawang PSS. 

Empat menit kemudian, giliran Lucky yang mendapatkan peluang. Tendangannya ternyata berhasil diblok pemain belakang PSS.  Alex juga nyaris membobol gawang PSS. Namun, sundulannya mampu dimentahkan Tri Hamdani. Gol yang ditunggu akhirnya lahir dari aksi Sugeng Efendi.

Saking girangnya, dia melepaskan kaus setelah mencetak gol. Sugeng pun diganjar kartu kuning. 

Kapten Persela Eky Taufik Febriyanto mengakui tingginya tekanan pada pertandingan menghadapi PSS. Menurut dia, seluruh pemain harus mengemban beban memenangi pertandingan, menjauhkan diri dari zona degradasi, dan melanjutkan tren positif lima pertandingan. 

‘’Kemenangan ini merupakan kemenangan seluruh warga Lamongan,’’ ujar Eky saat press conference. 

Head coach PSS Seto Nurdiyantoro mengaku menggunakan formasi baru pada pertandingan kemarin. Sebelumnya, tim berjuluk Elang Jawa tersebut sering memainkan pola 4-3-3. Seto kemarin mengubahnya menjadi 3-4-3 untuk meladeni permainan lini tengah Persela. 

‘’Dari awal kita menggunakan formasi yang berbeda, yang baru kita pelajari selama dua hari,’’ kata pelatih 45 tahun tersebut. 

Menurut dia, lini pertahanan timnya cukup bagus pada babak pertama. De La Cruz dkk mampu mementahkan gelombang serangan dari tuan rumah. Namun, pemainnya sedikit lengah ketika di awal babak kedua. Hingga akhirnya terjadi gol yang dilesakkan Sugeng. 

‘’Sebenarnya 15 menit terakhir kita mencoba mengembalikan formasi awal. Kita lebih banyak menguasai, tapi tidak tercipta gol,’’ katanya. 

Menurut dia, pemain PSS masih sering melakukan kesalahan umpan dan kontrol ketika menguasai bola. Itu yang membuat aliran serangan timnya selalu mampu terpatahkan. Ujung tombak Yevhen Bokhashvili juga minim suplai bola. 

‘’Kadang kita main bagus, kadang tidak bagus. Terpenting ada kemauan dan semangat dari pemain. Kita selalu mencoba karakter yang kita punya tetap ada,’’ tukasnya. 

Sementara itu, gelandang PSS Wahyu Sukarta menyatakan, dirinya dan rekan-rekan sudah bermain maksimal. Namun, hasil yang diraih belum sesuai dengan ekspektasi tim dan suporter PSS yang hadir ke Stadion Surajaya Lamongan. 

‘’Harus belajar lagi, agar ke depan lebih baik,’’ ujarnya.

LAMONGAN, Radar Lamongan – Persela Lamongan sukses memertahankan tren positif kemenangan beruntun di lima laga. Tim biru muda ini memermalukan tamunya PSS Sleman dengan skor 1-0 kemarin sore (11/12) di Stadion Surajaya Lamongan. Sugeng Efendi menjadi pahlawan Persela dengan mencetak gol pada menit ke-56. 

‘’Kemenangan ini sangat luar biasa. Di bawah tekanan harus menang, tuntutan permainan harus sempurna, dan tren positif harus dijalankan. Tidak mudah, karena ini pertandingan tensinya tinggi,’’ tutur head coach Persela Nil Maizar kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Persela membuka peluang pada menit ke-8. Gelandang Kei memberikan umpan lambung kepada Alex dos Santos Goncalves. Namun, tendangan striker berpaspor Brasil itu mampu diblok Tri Hamdani Goentara. 

Peluang selanjutnya diperoleh Delvin Rumbino pada menit ke-14. Berawal dari Alex mendapatkan true pass, striker pengemas 17 gol itu memberikan umpan kepada Delvin. Namun, tendangan gelandang berdarah Papua itu masih mampu diamankan Tri Hamdani. 

Aksi Kei pada menit ke-17  yang mampu merangsek ke sisi kanan pertahanan PSS juga gagal membuahkan gol. Tendangan gelandang berpaspor Jepang itu melebar. 

- Advertisement -

‘’Ya sebenarnya ada dua gol. Bolanya si Alex dan Delvin. Tapi kiper bagus. Itulah sepak bola. Tapi yang penting saya bahagia hari ini (kemarin),’’ ujar pelatih 49 tahun tersebut. 

Tim tamu mencoba melepaskan tekanan setelah menit ke-20. Beberapa kali serangan PSS mampu menyulitkan pertahanan Persela. Rangga Muslim Perkasa sempat membuat publik Lamongan berdebar. Beruntung tendangan kerasnya dari luar kotak penalti mampu diblok Dwi Kuswanto. 

Belum adanya gol yang tercipta, membuat Nil menarik keluar Delvin Rumbino pada menit ke-35. Peran gelandang bernomor punggung 99 itu digantikan Lucky Wahyu. Namun, skor kacamata tak berubah hingga turun minum. 

‘’Delvin sebenarnya bermain bagus. Cuma ekspektasi kita kan dia bisa menjadi orang pertahanan pertama. Tapi tadi situasinya agak berbeda,’’ kata Nil yang juga mantan bek timnas PSSI era 1990-an tersebut.  

Pada babak kedua, Persela langsung menekan. Sugeng Efendi yang tinggal berhadapan dengan Tri Hamdani gagal menceploskan bola ke gawang lawan. Tendangannya melenceng di kiri gawang PSS. 

Empat menit kemudian, giliran Lucky yang mendapatkan peluang. Tendangannya ternyata berhasil diblok pemain belakang PSS.  Alex juga nyaris membobol gawang PSS. Namun, sundulannya mampu dimentahkan Tri Hamdani. Gol yang ditunggu akhirnya lahir dari aksi Sugeng Efendi.

Saking girangnya, dia melepaskan kaus setelah mencetak gol. Sugeng pun diganjar kartu kuning. 

Kapten Persela Eky Taufik Febriyanto mengakui tingginya tekanan pada pertandingan menghadapi PSS. Menurut dia, seluruh pemain harus mengemban beban memenangi pertandingan, menjauhkan diri dari zona degradasi, dan melanjutkan tren positif lima pertandingan. 

‘’Kemenangan ini merupakan kemenangan seluruh warga Lamongan,’’ ujar Eky saat press conference. 

Head coach PSS Seto Nurdiyantoro mengaku menggunakan formasi baru pada pertandingan kemarin. Sebelumnya, tim berjuluk Elang Jawa tersebut sering memainkan pola 4-3-3. Seto kemarin mengubahnya menjadi 3-4-3 untuk meladeni permainan lini tengah Persela. 

‘’Dari awal kita menggunakan formasi yang berbeda, yang baru kita pelajari selama dua hari,’’ kata pelatih 45 tahun tersebut. 

Menurut dia, lini pertahanan timnya cukup bagus pada babak pertama. De La Cruz dkk mampu mementahkan gelombang serangan dari tuan rumah. Namun, pemainnya sedikit lengah ketika di awal babak kedua. Hingga akhirnya terjadi gol yang dilesakkan Sugeng. 

‘’Sebenarnya 15 menit terakhir kita mencoba mengembalikan formasi awal. Kita lebih banyak menguasai, tapi tidak tercipta gol,’’ katanya. 

Menurut dia, pemain PSS masih sering melakukan kesalahan umpan dan kontrol ketika menguasai bola. Itu yang membuat aliran serangan timnya selalu mampu terpatahkan. Ujung tombak Yevhen Bokhashvili juga minim suplai bola. 

‘’Kadang kita main bagus, kadang tidak bagus. Terpenting ada kemauan dan semangat dari pemain. Kita selalu mencoba karakter yang kita punya tetap ada,’’ tukasnya. 

Sementara itu, gelandang PSS Wahyu Sukarta menyatakan, dirinya dan rekan-rekan sudah bermain maksimal. Namun, hasil yang diraih belum sesuai dengan ekspektasi tim dan suporter PSS yang hadir ke Stadion Surajaya Lamongan. 

‘’Harus belajar lagi, agar ke depan lebih baik,’’ ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

E-Tilang Mulai Dilakukan Bertahap

Betapa Kerasnya Sepak Bola Batu

Artikel Terbaru


/