BOJONEGORO – Sejak berdiri 12 Maret 1949, Persibo Bojonegoro mengalami lompatan hingga bertengger di kompetisi liga teratas Indonesia pada 2010. Namun, awal Januari 2011, Persibo mundur dari Indonesian Super League (ISL).
Persibo pun menjuarai Piala Indonesia 2012. Dan, menjadi perwakilan Indonesia di AFC 2013. Bertanding di kasta kedua di Asia, ternyata Persibo mengalami pil pahit. Dari enam laga pertandingan digelar di luar negeri, Persibo tak pernah menang. Justru, kebobolan 34 gol.
Sejak itulah tanda-tanda Persibo kian kelam. Tak diakui PSSI setelah meloncat ke IPL. Pada 2017, kembali diakui PSSI dan seketika ikut Liga 3. Hingga kini pun Persibo belum bisa bangkit. Masih berkutat di Liga 3 setelah terkendala keuangan.
“Semoga bisa segera bangkit kembali dan naik ke Liga 1. Sebab, Persibo punya nama besar di persepakbolaan Indonesia,” kata Novan Setya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro kemarin (11/3).
Doa dan harapan Novan Setya itu diucapkan seiring hari ini (12/3) Persibo genap berusia 70 tahun. Novan pernah merasakan masa kejayaan Persibo di kasta teratas. Dia berharap agar ke depan Persibo dapat merangsek naik ke kasta tertinggi kompetisi.
Mantan penggawa Persibo 2008-2012 yang kini berkostum Persebaya Surabaya ini mengakui jika Persibo merupakan ikon dan kebanggaan masyarakat. Nama besar Persibo bukan tanpa alasan. Sebab, Persibo pernah menjuarai beberapa gelar bergengsi di lapangan hijau Indonesia. Mulai dari juara Divisi II, Divisi I, Divisi Utama, hingga Piala Indonesia.
“Contohnya sekarang di Liga 3, suporter Persibo menjadi salah satu pendukung dengan animo yang paling besar dibanding tim lain,” ucap dia.
Hal senada diucapkan Samsul Arif. Mantan striker Persibo yang kini merumput di Barito Putera itu mengatakan, Persibo menjadi identitas Bojonegoro. Tentu, sangat berharap Persibo bisa tetep eksis di kancah persepakbolaan nasional.
‘’Terpenting bisa memberi prestasi membanggakan buat boromania (suporter Persibo),’’ ujarnya via pesan singkat yang dikirim dari Australia tadi malam.
Momentum bangkit seiring genap ke 70 tahun ini, kata Samsul Arif, agar pemain Bojonegoro bisa jadi tuan rumah di kota sendiri. Jadi, Persibo masih dan harus menjadi penghasil pemain-pemain berkualitas. ‘’Harus bisa!,’’ tulisnya.
Aris Tuansyah, mantan kapten Persibo era 2009 juga mengharapkan hal yang sama. Tentunya ingin Persibo dapat kembali dan eksis di kancah persepakbolaan nasional. “Semoga bisa kembali lagi ke kasta yang lebih tinggi dibandingkan sekarang,” ucap dia.