LAMINGAN, Radar Lamongan – Persela gagal memanfaatkan momentum bermain di kandang. Di hadapan dukungan ribuan suporternya, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu hanya bermain imbang 0-0 dengan Barito Putera di Stadion Surajaya Lamongan, tadi malam (4/11). Hasil ini membuat Persela tak beranjak dari zona degradasi dengan 25 poin.
”Target dari tim Persela Lamongan gagal ya, kita kan target tiga poin. Tapi kita hanya dapat satu poin,” tutur Head Coach Persela, Nil Maizar kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Sebenarnya tuan rumah langsung memberikan tekanan sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Namun, beberapa kali serangan yang dibangun dari sisi sayap, masih mampu dipatahkan pemain belakang Laskar Antasari – julukan Barito Putera.
Persela mengancam di menit ke-7. Berawal dari Rafael Gomes De Olivera yang mampu merangsek di sisi kanan pertahanan Barito Putera. Umpan yang dilepaskannya tidak ada yang menyambut. Birrul yang datang dari belakang melepaskan tendangan. Sayang tendangannya belum menemui sasaran.
Rafinha memiliki peluang emas. Namun, wasit menganulir gol dimenit ke-18 tersebut, karena menganggap Rafinha melakukan pelanggaran kepada Kiper Barito Putera, Adhitya Harlan.
Di menit ke-24 giliran Malik yang mendapatkan peluang emas. Pemilik nomor punggung 77 di Persela itu mampu melewati sejumlah pemain belakang Barito Putera. Tinggal berhadapan dengan kiper, tendangannya mampu ditepis oleh Adhitya Harlan.
Tim biru muda mampu mendominasi permainan. Barito Putera hanya sesekali melakukan counter attack. Eky melakukan kesalahan fatal di menit ke-29. Berawal dari Rizky Pora yang melakukan sprint, Eky yang mampu merebut mencoba menyelamatkan bola agar tidak korner. Namun, dirinya justru menendang ke tengah pertahanan Persela. Untungnya bola mampu diselamatkan Arif Satria.
Dua menit tambahan waktu, Persela memiliki peluang memimpin. Namun tendangan Rafinha dari luar kotak penalti masih mampu ditepis Adhitya Harlan. Skor kacamata menutup laga dibabak pertama. ”Secara taktikal sebenarnya sudah cukup bagus,” imbuh pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut.
Di babak kedua Nil merefresh serangan dengan memasukkan Sugeng Efendi dan menggantikan Riyatno Abiyoso. Sama seperti dibabak kedua, Persela masih mendominasi. Sayang Rafinha, Alex, Sugeng, dan Malik gagal memaksimalkan peluang yang didapat.
Sugeng mendapatkan peluang dimenit ke-58. Sayang tendangan kerasnya masih mampu ditepis Aditya Harlan. Alex nyaris menggetarkan jala Barito Putera dimenit ke-70. Setelah mendapatkan umpan true pass, striker berpaspor Brasil itu mampu mengelabuhi pemain belakang Barito Putera. Namun, tendangannya masih tipis di atas mistar Aditya Harlan. Skor 0-0 tak berubah hingga wasit meniup peluit panjang. ”Banyak krosing dari Birrul, Rafinha, dan Sugeng. Tapi kualitas finishing kita lemah,” ucap pelatih 49 tahun tersebut.
Bagi Head Coach Barito Putera, Djajang Nurjaman hasil ini cukup berkesan. Dia mengaku, mampu memecahkan poin di Surajaya setelah menangani beberapa tim. Selain itu, satu poin cukup berarti bagi timnya.
”Dapat satu poin dari pertandingan yang sangat berat pada malam ini. Kami syukuri. Saya memberikan apresiasi kepada pemain kami yang disiplin dibelakang,” pungkas pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.