- Advertisement -
Radar Bojonegoro – Tim putri Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Bojonegoro yang disiapkan untuk popda menjalani latih tanding dengan klub Mentari U-14 kemarin (1/10). Hasil latih tanding di lapangan basket kompleks Alun-Alun Bojonegoro itu dimenangkan tim putri Perbasi dengan skor 58-10.
Ketua Perbasi Bojonegoro Titah Arif Rahmat mengatakan, latih tanding dengan tim putri U-14 Mentari dilakukan untuk mempersiapkan lapis kedua tim putri Perbasi sebelum menghadapi popda. Juga sebagai persiapan untuk kejurwil November mendatang. “Kami lihat kualitasnya dan sebagai bahan evaluasi. Terlebih sudah lama tidak latih tanding,” ungkapnya usai latih tanding.
Titah menjelaskan, hasil latih tanding tidak bisa dijadikan tolok ukur efektifitas pemain. Karena lawannya U-14 dan belum banyak pengalaman. Sedangkan pemain Perbasi merupakan U-17. “(Tapi) jika dilihat efektifitasnya sudah ada peningkatan,” klaimnya.
Menurut Titah, pihaknya lebih fokus pada cara berfi kir masing-masing pemain. Ketika mendapat bola kemudian mengambil keputusan. “Progres penentuan sikap yang harus dilakukan saat mendapat bola, menjadi tolok ukur,” jelasnya. Dia menambahkan, sejauh ini pemain memahami yang harus dilakukan. Nantinya akan dikomunikasikan antar pemain menjadi sebuah permainan tim. Sehingga akhirnya kebiasaan dan skema pemainan terbentuk. (irv)
Radar Bojonegoro – Tim putri Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Bojonegoro yang disiapkan untuk popda menjalani latih tanding dengan klub Mentari U-14 kemarin (1/10). Hasil latih tanding di lapangan basket kompleks Alun-Alun Bojonegoro itu dimenangkan tim putri Perbasi dengan skor 58-10.
Ketua Perbasi Bojonegoro Titah Arif Rahmat mengatakan, latih tanding dengan tim putri U-14 Mentari dilakukan untuk mempersiapkan lapis kedua tim putri Perbasi sebelum menghadapi popda. Juga sebagai persiapan untuk kejurwil November mendatang. “Kami lihat kualitasnya dan sebagai bahan evaluasi. Terlebih sudah lama tidak latih tanding,” ungkapnya usai latih tanding.
Titah menjelaskan, hasil latih tanding tidak bisa dijadikan tolok ukur efektifitas pemain. Karena lawannya U-14 dan belum banyak pengalaman. Sedangkan pemain Perbasi merupakan U-17. “(Tapi) jika dilihat efektifitasnya sudah ada peningkatan,” klaimnya.
Menurut Titah, pihaknya lebih fokus pada cara berfi kir masing-masing pemain. Ketika mendapat bola kemudian mengambil keputusan. “Progres penentuan sikap yang harus dilakukan saat mendapat bola, menjadi tolok ukur,” jelasnya. Dia menambahkan, sejauh ini pemain memahami yang harus dilakukan. Nantinya akan dikomunikasikan antar pemain menjadi sebuah permainan tim. Sehingga akhirnya kebiasaan dan skema pemainan terbentuk. (irv)