BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Tahapan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak segera dimulai. Sesuai jadwal dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD), tahapan akan dimulai bulan depan. Pendanaan pilkades serentak dialokasikan melalui APBD.
Kepala Dinas PMD Machmudin menjelaskan, pendanaan pilkades semuanya dialokasikan melalui APBD. Pihaknya sudah menyiapkan alokasi anggaran pelaksanaan pilkades serentak. Anggaran nantinya dibagikan 33 desa yang menggelar pilkades serentak.
Anggaran itu digunakan pembiayaan semua tahapan dan honor panitia. Tahapan pertama pembentukan panitia pilkades. Selanjutnya sosialiasi hingga pendaftaran calon kepala desa (cakades). ‘’Tahapan lainnya mengikuti sudah dilakukan,’’ ujarnya.
Machmudin menjelaskan, pelaksanaan pilkades serentak itu diperkirakan Oktober. Namun, itu tergantung situasi. Pihaknya masih mengajukan jadwal pelaksanaan itu ke bupati. Jika memungkinkan, Oktober mendatang dilaksanakan pilkades serentak.
Pilkades serentak tahun ini diikuti 33 desa. Mereka kepala desa yang masa kerjanya berakhir 13 Desember. Sebelum masa tugasnya berakhir, pilkades harus dilaksanakan. ‘’Jadi, pilkades tetap digelar sebelum Desember,’’ jelasnya.
Petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan pilkades tahun ini sama seperti sebelumnya. Yakni, jumlah calon kepala desa dalam satu desa maksimal 5 orang. Jika yang daftar lebih 5 kandidat, akan dilakukan seleksi. Sehingga, hanya lima kandidat bisa melaju pertarungan pilkades.
Sebanyak 33 desa itu terbesar di 21 kecamatan. Sehingga, ada tujuh kecamatan tahun ini tidak menggelar pilkades serentak. Pilkades serentak berlanjut pada 2025 mendatang. Jumlahnya lebih banyak dibanding tahun ini, yakni sebanyak 154 desa. Serta, pada 2026 sebanyak 232 desa. ‘’Tahun depan tidak ada,’’ jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Bojonegoro Agung Handoyo berharap tahapan pilkades berjalan sesuai jadwal. Sehingga, bisa terlaksana dengan baik. ‘’Kami belum ada agenda meninjau. Tapi dalam waktu dekat akan kami agendakan,’’ ujarnya dengan singkat. (zim/rij)