26 C
Bojonegoro
Sunday, May 28, 2023

Tiga Titik Tanggul Jebol

Sekitar 40 Ha Sawah Terendam

- Advertisement -

Pihak Terkait Masih Mendata

LAMONGAN, Radar Lamongan – Hujan dengan intensitas tinggi berimbas pada jebolnya tiga titik tanggul di Sungai Plalangan tepatnya di Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi kemarin (24/10). Kejadian tersebut berdampak sekitar 40 hektare lebih sawah di empat desa terendam. Di antaranya sawah di Desa Pomahanjanggan, Desa Kepudibener, Desa Ngujungrejo, dan Desa Bambang. Luasan sawah yang terendam bisa bertambah, sebab pihak terkait masih melakukan pendataan.

 

Salah satu petani asal Desa Pomahanjanggan yang terdampak Tonarip merasa sedih sawahnya terendam. Dia menelan kerugian hingga Rp 5 juta. ‘’Saya ingin tanggulnya bisa perbaiki dan dibego untuk memperbesar tanggul,’’ pintanya.

 

Kades Kepudibener Sholikin menuturkan, tanggul jebol terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. ‘’Yang terdampak itu banyak, tapi dua sawah yang rusak karena arus air dan lainnya tenggelam, tapi masih bisa ditanggulangi,’’ ujarnya.

- Advertisement -

 

Dia berharap kepada OPD terkait dalam penanganan bisa dipercepat, karena banyak lahan padi yang terendam. ‘’Padi ini umurnya sekitar dua bulan,’’ ucap Sholikin.

 

Sekretaris DPRD Lamongan Anshori mengaku melakukan peninjauan ke lokasi bersama forkopimcam, Kades Pomahanjanggan, Kades Kepudibener, dan Kades Bambang. Dia mengaku banyak didapati titik tanggul bekas jebol yang berpotensi lebih parah saat intensitas hujan tinggi.

 

‘’Jadi kami sudah minta ke Dinas PU SDA agar setelah panen ini, tanggul diperbaiki. Kalau tanggul ini sampai jebol, maka otomatis petani gagal panen,’’ tutur Anshori. ‘’Ini harapan satu-satunya, petani bisa menikmati hasil dari sawah. Karena enam bulan lalu terendam banjir. Jadi hasil perikanan sangat minim,’’ jelas politisi F-Gerindra tersebut.

 

Pantauan wartawan koran ini di lapangan, titik tanggul yang jebol dalam proses perbaikan. Anshori menuturkan, terdapat bantuan terpal, bambu, dan anyaman bambu dari BPBD Lamongan.

 

Dia berharap, ke depan segala bantuan untuk daerah rawan bencana bisa ditaruh di kecamatan masing-masing. ‘’Sehingga ke depan, setelah ada kejadian tanggul jebol, lebih mudah untuk menggambil logistik, untuk memperbaiki penganan banjir,’’ ujarnya.

 

Sekcam Turi Rakhmat Hidayat mengatakan, pihak kecamatan sudah berupaya untuk meminta bantuan ke BPBD Lamongan. Dia berharap ke depan material bantuan dapat tersedia di posko kecamatan, guna mempercepat pendistribusian dan penanganan tanggul jebol.

 

‘’Sebelumnya warga antisipasi terhadap  tangkis-tangkis rawan jebol. Namun kondisi cuaca susah diprediksi musim kemarau, tapi ternyata sudah musim hujan,’’ jelasnya. (sip/ind)

Pihak Terkait Masih Mendata

LAMONGAN, Radar Lamongan – Hujan dengan intensitas tinggi berimbas pada jebolnya tiga titik tanggul di Sungai Plalangan tepatnya di Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi kemarin (24/10). Kejadian tersebut berdampak sekitar 40 hektare lebih sawah di empat desa terendam. Di antaranya sawah di Desa Pomahanjanggan, Desa Kepudibener, Desa Ngujungrejo, dan Desa Bambang. Luasan sawah yang terendam bisa bertambah, sebab pihak terkait masih melakukan pendataan.

 

Salah satu petani asal Desa Pomahanjanggan yang terdampak Tonarip merasa sedih sawahnya terendam. Dia menelan kerugian hingga Rp 5 juta. ‘’Saya ingin tanggulnya bisa perbaiki dan dibego untuk memperbesar tanggul,’’ pintanya.

 

Kades Kepudibener Sholikin menuturkan, tanggul jebol terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. ‘’Yang terdampak itu banyak, tapi dua sawah yang rusak karena arus air dan lainnya tenggelam, tapi masih bisa ditanggulangi,’’ ujarnya.

- Advertisement -

 

Dia berharap kepada OPD terkait dalam penanganan bisa dipercepat, karena banyak lahan padi yang terendam. ‘’Padi ini umurnya sekitar dua bulan,’’ ucap Sholikin.

 

Sekretaris DPRD Lamongan Anshori mengaku melakukan peninjauan ke lokasi bersama forkopimcam, Kades Pomahanjanggan, Kades Kepudibener, dan Kades Bambang. Dia mengaku banyak didapati titik tanggul bekas jebol yang berpotensi lebih parah saat intensitas hujan tinggi.

 

‘’Jadi kami sudah minta ke Dinas PU SDA agar setelah panen ini, tanggul diperbaiki. Kalau tanggul ini sampai jebol, maka otomatis petani gagal panen,’’ tutur Anshori. ‘’Ini harapan satu-satunya, petani bisa menikmati hasil dari sawah. Karena enam bulan lalu terendam banjir. Jadi hasil perikanan sangat minim,’’ jelas politisi F-Gerindra tersebut.

 

Pantauan wartawan koran ini di lapangan, titik tanggul yang jebol dalam proses perbaikan. Anshori menuturkan, terdapat bantuan terpal, bambu, dan anyaman bambu dari BPBD Lamongan.

 

Dia berharap, ke depan segala bantuan untuk daerah rawan bencana bisa ditaruh di kecamatan masing-masing. ‘’Sehingga ke depan, setelah ada kejadian tanggul jebol, lebih mudah untuk menggambil logistik, untuk memperbaiki penganan banjir,’’ ujarnya.

 

Sekcam Turi Rakhmat Hidayat mengatakan, pihak kecamatan sudah berupaya untuk meminta bantuan ke BPBD Lamongan. Dia berharap ke depan material bantuan dapat tersedia di posko kecamatan, guna mempercepat pendistribusian dan penanganan tanggul jebol.

 

‘’Sebelumnya warga antisipasi terhadap  tangkis-tangkis rawan jebol. Namun kondisi cuaca susah diprediksi musim kemarau, tapi ternyata sudah musim hujan,’’ jelasnya. (sip/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/