JIKA liburan semester sudah dekat, maka Nur Faiqoh Dwi Safitri sering mengagendakan pendakian gunung. Pendakian itu dilakukan bersama teman-teman kuliahnya.
Faiqoh suka mendaki gara – gara awalnya diajak teman saat duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Di kampus, sebagian temannya ternyata juga suka mendaki. Sehingga, setiap libur semester dimanfaatkan untuk mendaki bersama.
Gunung yang pernah didaki Faiqoh di antaranya penanggungan, pundak, dan panderman. “Sampai Ibu menegur gini, perempuan kok main jauh apalagi mendaki,” tutur ketua Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam (Unisla) Lamongan.
Selain suka mendaki, Faiqoh aktif di organisasi pelajar. Namun, dia merasa kaget saat dicalonkan ketua PKPT IPPNU.
“Semoga masuknya saya di PKPT ini bisa memberikan kontribusi dan banyak manfaat bagi orang sekitar,” tutur mahasiswi berusia 20 tahun ini.
Faiqoh mengenang saat SMA dia ingin ikut ranting IPPNU. Namun, keinginannya belum bias terkabul karena kendala masih di pondok.
Padahal, salah satu syarat menjadi anggota IPPNU adalah mengikuti masa kesetiaan anggota. “Saat di kampus ada ketertarikan pada organisasi IPPNU,” tutur dara asal Desa Sukorejo, Kecamatan Karangbinangun ini.
Faiqoh bercita-cita menjadi guru sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI). Dia menyukai dunia anak-anak. Dia juga pernah membuka bimbingan kelas ke anak-anak. “Mudah-mudah bisa kesampaian,” harap mahasiswi PAI Universitas Islam Lamongan ini. (sip/yan)