26.4 C
Bojonegoro
Thursday, March 30, 2023

Dea Salva Nafa Berlian

Sering Tak Dengar Suara Dosen

- Advertisement -

DEA Salva Nafa Berlian sudah memulai masa peralihan kuliah sistem hybrid sejak awal semester lalu di Universitas Airlangga. Sebelumnya, kuliah tiga semester dilaluinya secara daring akibat pandemi.

 

Karena rumahnya sangat jauh dengan kampus, Salva mengikuti perkuliahan secara daring. “Hanya mahasiswa yang berdomisili di Surabaya yang dapat ikut secara luring. Itu pun dibatasi 30 orang,” terang gadis 20 tahun tersebut.

 

Setiap hari efektif, mahasiswi diploma tiga (D3) bidang manajemen pemasaran ini biasanya mengikuti dua mata kuliah. “Biasanya saya mempelajari manajemen pelayanan konsumen, manajemen retail, dan perilaku konsumen, serta pemasaran global,” tutur alumni SMA Negeri 2 Lamongan ini.

- Advertisement -

 

Salva mengaku sedikit mengalami kendala saat berpartisipasi dalam kegiatan perkuliahan secara daring. “Dosen kadang tidak menyadari kalau slide presentasinya tidak bergerak di layar kami yang ikut secara daring. Suara dosen juga terkadang terdengar pelan,” keluh Salva.

 

Permasalahan ini memengaruhi performa akademik Salva. “Biasanya yang dapat poin keaktifan mahasiswa yang hadir luring. Kami yang kuliah daring kadang tidak diberi kesempatan karena output suara kami terdengar pelan di kelas,” keluhnya.

 

Di luar kegiatan perkuliahan, Salva memilih untuk beristirahat di rumah. “Saya tipe orang yang lebih suka di dalam rumah. Kecuali jika diajak teman, baru saya ikut keluar bersama,” katanya.

 

Saat bosan, Salva menyempatkan diri untuk menonton film. “Saya suka film horor dan romance. Untuk film horor saya rasa cukup menantang dan saya suka jump scare (kejadian mengagetkan) yang ditampilkan di dalam film. Kalau film romance, biasanya latarnya sesuai dengan kehidupan sehari-hari, sehingga saya merasa lebih relate (dapat menghubungkan diri),” terang Salva.

 

Dia berharap dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya bila kegiatan perkuliahan sudah dapat dilakukan sepenuhnya secara luring. “Untuk karir di masa depan, saya ingin bergabung dengan perusahaan BUMN atau startup,” tuturnya. (edo/yan)

DEA Salva Nafa Berlian sudah memulai masa peralihan kuliah sistem hybrid sejak awal semester lalu di Universitas Airlangga. Sebelumnya, kuliah tiga semester dilaluinya secara daring akibat pandemi.

 

Karena rumahnya sangat jauh dengan kampus, Salva mengikuti perkuliahan secara daring. “Hanya mahasiswa yang berdomisili di Surabaya yang dapat ikut secara luring. Itu pun dibatasi 30 orang,” terang gadis 20 tahun tersebut.

 

Setiap hari efektif, mahasiswi diploma tiga (D3) bidang manajemen pemasaran ini biasanya mengikuti dua mata kuliah. “Biasanya saya mempelajari manajemen pelayanan konsumen, manajemen retail, dan perilaku konsumen, serta pemasaran global,” tutur alumni SMA Negeri 2 Lamongan ini.

- Advertisement -

 

Salva mengaku sedikit mengalami kendala saat berpartisipasi dalam kegiatan perkuliahan secara daring. “Dosen kadang tidak menyadari kalau slide presentasinya tidak bergerak di layar kami yang ikut secara daring. Suara dosen juga terkadang terdengar pelan,” keluh Salva.

 

Permasalahan ini memengaruhi performa akademik Salva. “Biasanya yang dapat poin keaktifan mahasiswa yang hadir luring. Kami yang kuliah daring kadang tidak diberi kesempatan karena output suara kami terdengar pelan di kelas,” keluhnya.

 

Di luar kegiatan perkuliahan, Salva memilih untuk beristirahat di rumah. “Saya tipe orang yang lebih suka di dalam rumah. Kecuali jika diajak teman, baru saya ikut keluar bersama,” katanya.

 

Saat bosan, Salva menyempatkan diri untuk menonton film. “Saya suka film horor dan romance. Untuk film horor saya rasa cukup menantang dan saya suka jump scare (kejadian mengagetkan) yang ditampilkan di dalam film. Kalau film romance, biasanya latarnya sesuai dengan kehidupan sehari-hari, sehingga saya merasa lebih relate (dapat menghubungkan diri),” terang Salva.

 

Dia berharap dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya bila kegiatan perkuliahan sudah dapat dilakukan sepenuhnya secara luring. “Untuk karir di masa depan, saya ingin bergabung dengan perusahaan BUMN atau startup,” tuturnya. (edo/yan)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/