- Advertisement -
DIAH Ratih Destyorini sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikan sarjana. Mahasiswi jurusan Teknik Informatika itu hanya tinggal menunggu sidang skripsi. ‘’Selama pandemi, saya kesusahan mengerjakan skripsi karena saya tidak dapat bertemu dosen secara langsung,” ujar cewek asal Kelurahan Sidoharjo, Lamongan tersebut.
Saat mengerjakan skripsi, menjadi tantangan bagi mahasiswa di salah satu universitas negeri di Malang tersebut. Selain kesulitan bertemu dosen, dara yang akrab disapa Desty itu juga kesulitan mencari referensi untuk skripsinya.
‘’Berhubung saya tidak dapat mendapatkan referensi langsung dari perpustakaan, biasanya saya bertanya kepada kakak tingkat yang sudah lulus,” ujar Desty.
- Advertisement -
Desty juga mengaku, skripsi yang dikerjakannya tergolong sulit. ‘’Algoritma yang saya gunakan dalam skripsi saya belum pernah digunakan pada skripsi lain, sehingga saya harus belajar sendiri dalam proses implementasi,” kata Desty.
Namun, kini skripsi Desty telah selesai dikerjakan, dan hanya menyisakan revisi jurnal yang ditulis berdasarkan skripsi tersebut. ‘’Berhubung sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, dosen saya sedikit sibuk untuk merevisi jurnal saya, sehingga masih menunggu hingga sekarang,” ujarnya.
Kini, sambil menunggu jadwal sidang skripsi, Desty membantu orang tuanya berjualan kerudung. Desty cukup senang Ramadan ini bisa mencicipi masakan di rumah. ‘’Lebih enak masakan ibu, jauh lebih enak dan bermacam-macam,” katanya dengan mantap. (edo/ind)
DIAH Ratih Destyorini sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikan sarjana. Mahasiswi jurusan Teknik Informatika itu hanya tinggal menunggu sidang skripsi. ‘’Selama pandemi, saya kesusahan mengerjakan skripsi karena saya tidak dapat bertemu dosen secara langsung,” ujar cewek asal Kelurahan Sidoharjo, Lamongan tersebut.
Saat mengerjakan skripsi, menjadi tantangan bagi mahasiswa di salah satu universitas negeri di Malang tersebut. Selain kesulitan bertemu dosen, dara yang akrab disapa Desty itu juga kesulitan mencari referensi untuk skripsinya.
‘’Berhubung saya tidak dapat mendapatkan referensi langsung dari perpustakaan, biasanya saya bertanya kepada kakak tingkat yang sudah lulus,” ujar Desty.
- Advertisement -
Desty juga mengaku, skripsi yang dikerjakannya tergolong sulit. ‘’Algoritma yang saya gunakan dalam skripsi saya belum pernah digunakan pada skripsi lain, sehingga saya harus belajar sendiri dalam proses implementasi,” kata Desty.
Namun, kini skripsi Desty telah selesai dikerjakan, dan hanya menyisakan revisi jurnal yang ditulis berdasarkan skripsi tersebut. ‘’Berhubung sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, dosen saya sedikit sibuk untuk merevisi jurnal saya, sehingga masih menunggu hingga sekarang,” ujarnya.
Kini, sambil menunggu jadwal sidang skripsi, Desty membantu orang tuanya berjualan kerudung. Desty cukup senang Ramadan ini bisa mencicipi masakan di rumah. ‘’Lebih enak masakan ibu, jauh lebih enak dan bermacam-macam,” katanya dengan mantap. (edo/ind)