- Advertisement -
ALYSTYA Seno Kusumawardani saat ini ingin mengikuti banyak lomba karya ilmiah remaja (KIR). Dia kini memerbanyak bacaan jurnal ilmiah penelitian untuk mendalami bidang dan menambah pengetahuannya.
Lomba terdekat yang diikuti Alystya adalah Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Seleksi lomba yang diadakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikbutristek itu dilaksanakan April.
‘’Saya memilih mengikuti lomba KIR, selain pengalaman, kita dilatih untuk berpikir kritis,’’ ucap siswi 16 tahun tersebut.
Sehingga, Alystya meresa tidak hanya dituntut menemukan ide bagus. Juga, bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dan bisa bermanfaat bagi semuanya.
‘’Pastinya banyak sekali manfaat yang didapat. Di antaranya lebih akrab dengan guru,’’ ujar peraih medali perak pada ajang International Science Technology Engineering Competition (ISTEC) 2022 itu.
- Advertisement -
Siswa MAN 1 Lamongan ini juga menilai penghargaan sertifikat atau piagam dari lomba bisa menunjang untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).
‘’Semoga dengan menggeluti KIR, bisa mendapatkan yang maksimal. Tentu bukan hanya sekedar penelitian, tetapi bisa bermanfaat bagi warga Indonesia,’’ harap dara asal Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup ini. (sip/yan)
ALYSTYA Seno Kusumawardani saat ini ingin mengikuti banyak lomba karya ilmiah remaja (KIR). Dia kini memerbanyak bacaan jurnal ilmiah penelitian untuk mendalami bidang dan menambah pengetahuannya.
Lomba terdekat yang diikuti Alystya adalah Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Seleksi lomba yang diadakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikbutristek itu dilaksanakan April.
‘’Saya memilih mengikuti lomba KIR, selain pengalaman, kita dilatih untuk berpikir kritis,’’ ucap siswi 16 tahun tersebut.
Sehingga, Alystya meresa tidak hanya dituntut menemukan ide bagus. Juga, bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dan bisa bermanfaat bagi semuanya.
‘’Pastinya banyak sekali manfaat yang didapat. Di antaranya lebih akrab dengan guru,’’ ujar peraih medali perak pada ajang International Science Technology Engineering Competition (ISTEC) 2022 itu.
- Advertisement -
Siswa MAN 1 Lamongan ini juga menilai penghargaan sertifikat atau piagam dari lomba bisa menunjang untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).
‘’Semoga dengan menggeluti KIR, bisa mendapatkan yang maksimal. Tentu bukan hanya sekedar penelitian, tetapi bisa bermanfaat bagi warga Indonesia,’’ harap dara asal Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup ini. (sip/yan)