- Advertisement -
MASA muda menjadi masa penjajakan. Sehingga, wajar jika milenial kerap berubah-ubah terhadap cita-citanya. Hal itu juga yang dialami Winda Utari. Sebelumnya dia memiliki ketertarikan pada profesi notaris. Namun, kini dia lebih condong menjadi seorang pengacara.
‘’Profesi pengacara seru dan banyak tantangan,’’ tutur Winda, sapaan akrabnya.
Selain mempersiapkan skripsi, Winda juga magang secara langsung di salah satu kantor bantuan hukum. Dia mengaku belajar secara langsung tata cara persidangan, alur persidangan, membuat permohonan, hingga pledoi.
- Advertisement -
‘’Perlu mempelajari buku-buku terkait hukum,’’ ujar mahasiswi jurusan hukum semester delapan Unisda ini.
Pandangannya pada proses sidang, berbeda dengan yang ada di media. Dia mengikuti sidang secara langsung, dan prosesnya lebih santai. Sebelum mengikuti sidang, dia harus izin terlebih dulu kepada majelis hakim.
‘’Target saya juga ke depan ingin lulus tepat waktu,’’ ucap mahasiswi berusia 22 tahun ini. (sip/ind)
MASA muda menjadi masa penjajakan. Sehingga, wajar jika milenial kerap berubah-ubah terhadap cita-citanya. Hal itu juga yang dialami Winda Utari. Sebelumnya dia memiliki ketertarikan pada profesi notaris. Namun, kini dia lebih condong menjadi seorang pengacara.
‘’Profesi pengacara seru dan banyak tantangan,’’ tutur Winda, sapaan akrabnya.
Selain mempersiapkan skripsi, Winda juga magang secara langsung di salah satu kantor bantuan hukum. Dia mengaku belajar secara langsung tata cara persidangan, alur persidangan, membuat permohonan, hingga pledoi.
- Advertisement -
‘’Perlu mempelajari buku-buku terkait hukum,’’ ujar mahasiswi jurusan hukum semester delapan Unisda ini.
Pandangannya pada proses sidang, berbeda dengan yang ada di media. Dia mengikuti sidang secara langsung, dan prosesnya lebih santai. Sebelum mengikuti sidang, dia harus izin terlebih dulu kepada majelis hakim.
‘’Target saya juga ke depan ingin lulus tepat waktu,’’ ucap mahasiswi berusia 22 tahun ini. (sip/ind)