- Advertisement -
PONDOK pesantren dipercaya menjadi tempat yang tepat, untuk menempa pendidikan agama. Sehingga, banyak orang tua yang mengirim anaknya ke pondok pesantren. Berawal dari rasa penasaran, Afifah Rahayu Maulidani akhirnya mengangkat topik tersebut dalam skripsinya.
‘’Saya mencari sampel responden orang tua santri di pesantren sekitar Lamongan. Saya mewawancarai orang tua santri saat mengunjungi anak-anaknya,” papar mahasiswi 22 tahun ini.
Menurut cewek yang akrab disapa Afifah ini, mayoritas orang tua yang diajak wawancara cukup kooperatif. Meski begitu, penelitian yang dilakukan oleh Afifah tidak berjalan dengan instan. Sebab, setiap orang tua memiliki jadwal kunjungan yang berbeda. Sehingga, tidak semua orang tua bisa diwawancarai secara langsung.
- Advertisement -
‘’Total saya melakukan penelitian sekitar satu hingga dua bulan,” ujar cewek asal Kecamatan Pucuk ini. (edo/ind)
PONDOK pesantren dipercaya menjadi tempat yang tepat, untuk menempa pendidikan agama. Sehingga, banyak orang tua yang mengirim anaknya ke pondok pesantren. Berawal dari rasa penasaran, Afifah Rahayu Maulidani akhirnya mengangkat topik tersebut dalam skripsinya.
‘’Saya mencari sampel responden orang tua santri di pesantren sekitar Lamongan. Saya mewawancarai orang tua santri saat mengunjungi anak-anaknya,” papar mahasiswi 22 tahun ini.
Menurut cewek yang akrab disapa Afifah ini, mayoritas orang tua yang diajak wawancara cukup kooperatif. Meski begitu, penelitian yang dilakukan oleh Afifah tidak berjalan dengan instan. Sebab, setiap orang tua memiliki jadwal kunjungan yang berbeda. Sehingga, tidak semua orang tua bisa diwawancarai secara langsung.
- Advertisement -
‘’Total saya melakukan penelitian sekitar satu hingga dua bulan,” ujar cewek asal Kecamatan Pucuk ini. (edo/ind)