- Advertisement -
SUCI Maulidah berkuliah sambil berdagang peralatan sekolah, kosmetik, dan aksesoris. Mahasiswi semester dua di Unisla ini ingin meringankan beban orang tuanya.
‘’Saya mulai jualan sejak SMA. Saat ini ada toko kecil-kecilan,’’ tutur cewek berusia 20 tahun ini.
Cewek yang akrab disapa Suci ini sempat memiliki rasa bersalah kepada orang tuanya. Dulu ketika masih sekolah, dia sempat dimasukkan ke pondok pesantren (ponpes), tapi keluar karena tidak betah.
- Advertisement -
‘’Maka dari itu saya memutuskan jualan. Alhamdulillah cukup untuk uang saku dan kebutuhan lainnya. Sehingga tidak sampai minta orang tua,’’ ucap dara asal Desa Mayong, Kecamatan Karangbinangun ini.
Dengan berdagang, Suci mengaku bisa lebih disiplin terhadap waktu. Selain itu, dia kini tidak canggung berhadapan dengan banyak orang. Sebab, diakuinya, setiap pelanggan memiliki karakter yang berbeda-beda.
‘’Untuk kendala saat ini modal,’’ ujanya. (sip/ind)
SUCI Maulidah berkuliah sambil berdagang peralatan sekolah, kosmetik, dan aksesoris. Mahasiswi semester dua di Unisla ini ingin meringankan beban orang tuanya.
‘’Saya mulai jualan sejak SMA. Saat ini ada toko kecil-kecilan,’’ tutur cewek berusia 20 tahun ini.
Cewek yang akrab disapa Suci ini sempat memiliki rasa bersalah kepada orang tuanya. Dulu ketika masih sekolah, dia sempat dimasukkan ke pondok pesantren (ponpes), tapi keluar karena tidak betah.
- Advertisement -
‘’Maka dari itu saya memutuskan jualan. Alhamdulillah cukup untuk uang saku dan kebutuhan lainnya. Sehingga tidak sampai minta orang tua,’’ ucap dara asal Desa Mayong, Kecamatan Karangbinangun ini.
Dengan berdagang, Suci mengaku bisa lebih disiplin terhadap waktu. Selain itu, dia kini tidak canggung berhadapan dengan banyak orang. Sebab, diakuinya, setiap pelanggan memiliki karakter yang berbeda-beda.
‘’Untuk kendala saat ini modal,’’ ujanya. (sip/ind)