- Advertisement -
MENJADI perawat di rumah sakit menjadi impian Feby Ditasya Putri sejak kecil. Tasya, sapaan akrabnya menilai perawat merupakan profesi yang mulia, karena bisa merawat orang yang sakit.
‘’Senang rasanya bisa memberi semangat kepada orang yang sedang sakit. Karena sekecil apapun semangat itu, sangat berarti untuk kesembuhan,’’ tutur cewek 22 tahun ini.
Sehingga, Tasya berupaya memaksimalkan kesempatan praktik kerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Lamongan. Bagi dia, lima bulan praktik kerja lapangan ini terasa singkat, karena dijalaninya dengan perasaan happy.
- Advertisement -
‘’Bagi saya, pasien sama halnya dengan keluarga sendiri. Sehingga harus selalu menjaga kedekatan,’’ ujar dara asal Kelurahan Temenggungan, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan ini.
Selain harus menerapkan perilaku sopan terhadap pasien, Tasya juga mendapatkan banyak pengalaman berharga. Terutama cara menangani pasien dengan baik. Dia mengaku banyak belajar dari kakak seniornya yang melakukan pendampingan.
‘’Tak hanya pengecekan, namun harus diperhatikan naik turunya serta kesetabilan tensi awal masuk,’’ ucap Tasya. (sip/ind)
MENJADI perawat di rumah sakit menjadi impian Feby Ditasya Putri sejak kecil. Tasya, sapaan akrabnya menilai perawat merupakan profesi yang mulia, karena bisa merawat orang yang sakit.
‘’Senang rasanya bisa memberi semangat kepada orang yang sedang sakit. Karena sekecil apapun semangat itu, sangat berarti untuk kesembuhan,’’ tutur cewek 22 tahun ini.
Sehingga, Tasya berupaya memaksimalkan kesempatan praktik kerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Lamongan. Bagi dia, lima bulan praktik kerja lapangan ini terasa singkat, karena dijalaninya dengan perasaan happy.
- Advertisement -
‘’Bagi saya, pasien sama halnya dengan keluarga sendiri. Sehingga harus selalu menjaga kedekatan,’’ ujar dara asal Kelurahan Temenggungan, Kecamatan/ Kabupaten Lamongan ini.
Selain harus menerapkan perilaku sopan terhadap pasien, Tasya juga mendapatkan banyak pengalaman berharga. Terutama cara menangani pasien dengan baik. Dia mengaku banyak belajar dari kakak seniornya yang melakukan pendampingan.
‘’Tak hanya pengecekan, namun harus diperhatikan naik turunya serta kesetabilan tensi awal masuk,’’ ucap Tasya. (sip/ind)