SEJAK Januari, SALINA SILVI MAULIDA menyandang status sebagai model. Siswi kelas X IPA SMA Negeri 2 Lamongan ini terjun di dunia model setelah mendengarkan saran salah satu gurunya.
‘’Awalnya salah satu guru menyarankan saya untuk menjadi seorang model. Setelah berkonsultasi dengan orang tua saya, orang tua mengizinkan saya utnuk menjadi model,” ujar remaja yang akrab dipanggil Vivi itu.
Dia merasa belum terbiasa dengan tuntutan di dunia model. “Jujur, saya belum terbiasa. Saya kurang suka proses berganti pakaian karena ribet,” terang Vivi.
“Kaki saya juga sering sakit saat memakai sepatu high heels,” lanjutnya.
Namun, Vivi mencoba menikmati dunia yang baru diterjuninya itu. “Meskipun susah, saya masih berusaha untuk enjoy sebagai model,” katanya.
Sebelum menjadi model, Vivi sempat berlatih bola voli atas rekomendasi ayahnya. “Ayah saya dulu pemain voli, jadi saya dilatih untuk bermain voli juga. Dulu saya berlatih bersama tim Surabaya Bank Jatim, jadi saya berlatih langsung di Surabaya,” jelasnya.
Saat SMA, latihan di Kota Pahlawan itu dihentikannya. Dia terkadang hanya berlatih di rumah saat akhir pekan. “Manajemen waktu saya cukup sulit sejak masuk SMA,” ujar Vivi.
Selain bola voli, Vivi gemar melukis. “Biasanya saya membuat lukisan abstrak dan pemandangan alam. Saya tidak mengikuti aliran atau acuan dari pelukis tertentu, jadi teknik melukis saya tergolong bebas,” kata siswi berusia 16 tahun tersebut.
Vivi juga mengikuti bimbingan belajar setiap akhir pekan. “Sekarang kegiatan bimbel sudah kembali dilaksanakan offline, sehingga saya harus hadir di tempat,” terang penggemar Ariana Grande dan Charlie Puth itu.
Vivi memiliki cita-cita menjadi seorang dokter umum. “Orang tua saya ingin saya melanjutkan kuliah ke (fakultas) kedokteran. Saya sendiri juga bercita-cita sebagai seorang dokter umum,” ujarnya. (edo/yan)