NIKI Kastria tak lelah berkreativitas dalam musik. Perempuan asal Desa Banjasari, Kecamatan Trucuk, itu masih ingin menelurkan satu single lagi. Saat ini, masih fokus membuat single baru. “Masih proses produksi,” jelas vokalis pernah aktif di dunia teater tersebut.
Niki sapaan akrabnya, saat ini mempunyai dua single sendiri.
Yakni Salahkah Bila Memilihmu dan Torehan Cinta. Dua lagu ini dengan tema ambyar. Bekerja sama dengan salah satu grup musik. Berkarya dalam lagu merupakan memupuk kesenian.
Dalam perjalanan meniti karir seni tarik suara, awalnya Niki lebih tertarik musik band. Namun, ia menjadi anak penurut. Orang tuanya, saat itu mengarahkan genre dangdut. Niki pun lantas menekuninya sampai saat ini.
“Basic saya lebih ke lagu band, tapi orang tua mengarahkan ke dangdut. Memang dari keluarga yang suka kesenian,” ujar perempuan juga penabuh drum itu.
Niki mengaku sebagai pelaku kesenian harus terus berkarya.
Tidak bisa berhenti begitu saja meski pandemi, karena akan mematikan kreativitas. Selama pandemi, ia selalu mencari hal baru. Misalnya, membuat puisi dan menggambar. Setelah pandemi agak reda ia mulai merambah menyanyi di kafe dan kedai.
Perempuan kelahiran 1986 tersebut ingin menepis stigma buruk disematkan kepada penyanyi dangdut. Terlebih bagi penyanyi dangdut manggung dari kampung-kampung. Baginya menyanyi dangdut seperti mencari nafkah bidang kesenian lain.
“Sebagai penyanyi sama seperti pelaku seni lainnya,” kata penyanyi mulai terjun sejak SMA tersebut. (luk/rij)
NIKI Kastria tak lelah berkreativitas dalam musik. Perempuan asal Desa Banjasari, Kecamatan Trucuk, itu masih ingin menelurkan satu single lagi. Saat ini, masih fokus membuat single baru. “Masih proses produksi,” jelas vokalis pernah aktif di dunia teater tersebut.
Niki sapaan akrabnya, saat ini mempunyai dua single sendiri.
Yakni Salahkah Bila Memilihmu dan Torehan Cinta. Dua lagu ini dengan tema ambyar. Bekerja sama dengan salah satu grup musik. Berkarya dalam lagu merupakan memupuk kesenian.
Dalam perjalanan meniti karir seni tarik suara, awalnya Niki lebih tertarik musik band. Namun, ia menjadi anak penurut. Orang tuanya, saat itu mengarahkan genre dangdut. Niki pun lantas menekuninya sampai saat ini.
“Basic saya lebih ke lagu band, tapi orang tua mengarahkan ke dangdut. Memang dari keluarga yang suka kesenian,” ujar perempuan juga penabuh drum itu.
Niki mengaku sebagai pelaku kesenian harus terus berkarya.
Tidak bisa berhenti begitu saja meski pandemi, karena akan mematikan kreativitas. Selama pandemi, ia selalu mencari hal baru. Misalnya, membuat puisi dan menggambar. Setelah pandemi agak reda ia mulai merambah menyanyi di kafe dan kedai.
Perempuan kelahiran 1986 tersebut ingin menepis stigma buruk disematkan kepada penyanyi dangdut. Terlebih bagi penyanyi dangdut manggung dari kampung-kampung. Baginya menyanyi dangdut seperti mencari nafkah bidang kesenian lain.
“Sebagai penyanyi sama seperti pelaku seni lainnya,” kata penyanyi mulai terjun sejak SMA tersebut. (luk/rij)
