23.2 C
Bojonegoro
Saturday, March 25, 2023

Oleh: dr Tomy Oeky Prasiska *

Semangat Ramadan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

- Advertisement -

RAMADAN tahun 2022/1443 H menjadi tahun ketiga rangkaian ibadah di tengah pandemi Covid-19. Tahun-tahun sebelumnya kita melakukan serangkaian ibadah di rumah dan atau melibatkan masyarakat dalam jumlah terbatas. Tahun ini semarak dan semangat Ramadan lebih menggeliat.

 

Hal ini sejalan kondisi pandemi melandai dan makin tingginya cakupan vaksinasi. Seyogyanya menjadikan kita lebih bersyukur dan bersemangat menapaki lembaran hari demi hari selama Ramadan.

 

Ucapan syukur, kebahagiaan dan semangat meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah Ramadan 2022 ini harus diikuti sikap kehati-hatian.

- Advertisement -

Pandemi belum sepenuhnya berakhir, sehingga kita semua berkewajiban menghentikan laju penularan. Meminimalkan risiko tertular dan menularkan dengan senantiasa menjalankan protokol kesehatan dengan istikamah. Ramadan segala aktivitas ruhiyah, badaniyah, amaliyah, dan kepekaan sosial terbukti secara sains berbagai kajian multisektor sebagai booster kesehatan dan kebahagiaan.

 

Mari bersemangat puasa Ramadan aman dan nyaman di era adaptasi kebiasaan baru. Senantiasa protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan saat beribadah. Memastikan kita dan orang-orang di sekitar telah tervaksinasi. Jika belum vaksin segera hubungi puskesmas atau sarana kesehatan terdekat.

 

Konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Jika melakukan kegiatan di luar rumah, upayakan membawa peralatan ibadah seperti sajadah dan  mukenasendiri dari rumah. Jika merasa kurang fit, utamanya terdapat gangguan saluran napas (batuk-pilek, panas, nyeri tenggorokan), agar ibadah di rumah bersama keluarga. Bersikap optimistis, menghindari stress. Upayakan berolah raga teratur dan konsumsi suplemen.

 

Dampak pandemi luar biasa pada banyak aspek kehidupan harus menjadi pelajaran tentang kelemahan dan keterbatasan sebagai makhluk. Dan menjadi ibrah bagi kita lebih mawas diri dan peka lingkungan sosial agar tidak ada pandemi-pandemi di tahun-tahun mendatang.

 

Semangat dan kebahagiaan menyambut dan mengisi Ramadan tahun ini menjadi momentum bagi kita semua berjuang bersama dan berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Laa haula wa laa quwwata illa billah. (*)

*) Direktur RS Aisyiyah Bojonegoro

RAMADAN tahun 2022/1443 H menjadi tahun ketiga rangkaian ibadah di tengah pandemi Covid-19. Tahun-tahun sebelumnya kita melakukan serangkaian ibadah di rumah dan atau melibatkan masyarakat dalam jumlah terbatas. Tahun ini semarak dan semangat Ramadan lebih menggeliat.

 

Hal ini sejalan kondisi pandemi melandai dan makin tingginya cakupan vaksinasi. Seyogyanya menjadikan kita lebih bersyukur dan bersemangat menapaki lembaran hari demi hari selama Ramadan.

 

Ucapan syukur, kebahagiaan dan semangat meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah Ramadan 2022 ini harus diikuti sikap kehati-hatian.

- Advertisement -

Pandemi belum sepenuhnya berakhir, sehingga kita semua berkewajiban menghentikan laju penularan. Meminimalkan risiko tertular dan menularkan dengan senantiasa menjalankan protokol kesehatan dengan istikamah. Ramadan segala aktivitas ruhiyah, badaniyah, amaliyah, dan kepekaan sosial terbukti secara sains berbagai kajian multisektor sebagai booster kesehatan dan kebahagiaan.

 

Mari bersemangat puasa Ramadan aman dan nyaman di era adaptasi kebiasaan baru. Senantiasa protokol kesehatan, menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan saat beribadah. Memastikan kita dan orang-orang di sekitar telah tervaksinasi. Jika belum vaksin segera hubungi puskesmas atau sarana kesehatan terdekat.

 

Konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Jika melakukan kegiatan di luar rumah, upayakan membawa peralatan ibadah seperti sajadah dan  mukenasendiri dari rumah. Jika merasa kurang fit, utamanya terdapat gangguan saluran napas (batuk-pilek, panas, nyeri tenggorokan), agar ibadah di rumah bersama keluarga. Bersikap optimistis, menghindari stress. Upayakan berolah raga teratur dan konsumsi suplemen.

 

Dampak pandemi luar biasa pada banyak aspek kehidupan harus menjadi pelajaran tentang kelemahan dan keterbatasan sebagai makhluk. Dan menjadi ibrah bagi kita lebih mawas diri dan peka lingkungan sosial agar tidak ada pandemi-pandemi di tahun-tahun mendatang.

 

Semangat dan kebahagiaan menyambut dan mengisi Ramadan tahun ini menjadi momentum bagi kita semua berjuang bersama dan berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Laa haula wa laa quwwata illa billah. (*)

*) Direktur RS Aisyiyah Bojonegoro

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/