31.6 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Datangi Rumah, Merayu agar ODGJ dan Disabilitas Bersedia Divaksin

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Vaksinasi terhadap kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) secara door to door. Vaksinator mendatangi rumahnya mengingat adanya kendala akses dan mobilitas ke luar.

Vaksinator puskesmas didampingi bhabinkamtibmas, babinsa, dan perangkat desa setempat. Terkadang harus mereda dan merayu, hingga mengajak canda agar ODGJ bersedia divaksin. Hingga kemarin (30/8) vaksinasi target penyandang disabilitas dan ODGJ sudah menjangkau 1.625 orang.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bojonegoro Triguno Sudjono Prio mengatakan, upaya vaksinasi kedua kelompok rentan tersebut secara gabungan dengan door to door atau jemput. “Vaksinasi penyan dang disabilitas dan ODGJ terus digenjot. Puskesmas koordinasi dengan pemdes setempat mendeteksi warga-warganya perlu divaksin langsung ke rumah, karena keterbatasan akses,” tutur Triguno.

Adapun capaian vaksinasi Covid-19 secara kumulatif per 30 Agustus sebanyak 231.756 orang sudah tervaksin dosis pertama dan 118.968 orang sudah tervaksin dosis kedua. Ketua Penyandang Disabilitas Kabupaten Bojonegoro (PDKB) Bojonegoro Sanawi mengatakan, bahwa sejumlah 50 dari total 1.046 anggota PDKB sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Pihaknya berupaya mengedukasi anggotanya agar mau melakukan vaksinasi. Namun, beberapa anggota PDKB ada yang takut vaksinasi akibat trauma. Khususnya penyandang disabilitas tunadaksa akibat polio.

- Advertisement -

“Mereka trauma ini rata-rata disabilitas lumpuh akibat polio. Mereka takut suntikan vaksinasi bisa memperparah kondisinya. Sehingga kami hanya bisa mengajak, tidak mungkin memaksa. Itu hak mereka. Sejauh ini anggota sudah vaksin yaitu tunarungu, tunanetra, dan beberapa tunadaksa,” ucapnya.

M. Irfan Ramadhan selaku anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) mengatakan, sebanyak 12 anggota Gerkatin sudah divaksin dosis pertama. Perkiraan kurang 20 anggota lagi yang belum vaksinasi. “Anggota yang belum vaksin karena tidak bisa datang saat jadwal vaksin,” balasnya via pesan singkat WhatsApp kemarin.

Sejauh ini, tidak ada kendala mengajak teman-teman Tuli ikut vaksinasi. Justru sebelumnya, Irfan dan teman Tuli lainnya sudah menunggu informasi vaksinasi penyandang disabilitas. “Kemudian beberapa waktu lalu, saya mendapat informasi dari Ibu Angkie selaku Stafsus Presiden memberitahu agar penyandang disabilitas termasuk Tuli langsung daftar vaskinasi,” jelasnya.

Radar Bojonegoro – Vaksinasi terhadap kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) secara door to door. Vaksinator mendatangi rumahnya mengingat adanya kendala akses dan mobilitas ke luar.

Vaksinator puskesmas didampingi bhabinkamtibmas, babinsa, dan perangkat desa setempat. Terkadang harus mereda dan merayu, hingga mengajak canda agar ODGJ bersedia divaksin. Hingga kemarin (30/8) vaksinasi target penyandang disabilitas dan ODGJ sudah menjangkau 1.625 orang.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bojonegoro Triguno Sudjono Prio mengatakan, upaya vaksinasi kedua kelompok rentan tersebut secara gabungan dengan door to door atau jemput. “Vaksinasi penyan dang disabilitas dan ODGJ terus digenjot. Puskesmas koordinasi dengan pemdes setempat mendeteksi warga-warganya perlu divaksin langsung ke rumah, karena keterbatasan akses,” tutur Triguno.

Adapun capaian vaksinasi Covid-19 secara kumulatif per 30 Agustus sebanyak 231.756 orang sudah tervaksin dosis pertama dan 118.968 orang sudah tervaksin dosis kedua. Ketua Penyandang Disabilitas Kabupaten Bojonegoro (PDKB) Bojonegoro Sanawi mengatakan, bahwa sejumlah 50 dari total 1.046 anggota PDKB sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Pihaknya berupaya mengedukasi anggotanya agar mau melakukan vaksinasi. Namun, beberapa anggota PDKB ada yang takut vaksinasi akibat trauma. Khususnya penyandang disabilitas tunadaksa akibat polio.

- Advertisement -

“Mereka trauma ini rata-rata disabilitas lumpuh akibat polio. Mereka takut suntikan vaksinasi bisa memperparah kondisinya. Sehingga kami hanya bisa mengajak, tidak mungkin memaksa. Itu hak mereka. Sejauh ini anggota sudah vaksin yaitu tunarungu, tunanetra, dan beberapa tunadaksa,” ucapnya.

M. Irfan Ramadhan selaku anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) mengatakan, sebanyak 12 anggota Gerkatin sudah divaksin dosis pertama. Perkiraan kurang 20 anggota lagi yang belum vaksinasi. “Anggota yang belum vaksin karena tidak bisa datang saat jadwal vaksin,” balasnya via pesan singkat WhatsApp kemarin.

Sejauh ini, tidak ada kendala mengajak teman-teman Tuli ikut vaksinasi. Justru sebelumnya, Irfan dan teman Tuli lainnya sudah menunggu informasi vaksinasi penyandang disabilitas. “Kemudian beberapa waktu lalu, saya mendapat informasi dari Ibu Angkie selaku Stafsus Presiden memberitahu agar penyandang disabilitas termasuk Tuli langsung daftar vaskinasi,” jelasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/