- Advertisement -
Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa, Esty Devi, 21, berusaha sebisa mungkin meluangkan waktunya untuk travelling. Hobi plesiran ke berbagai tempat-tempat indah telah dilakukan dara asal Desa Brengkok, Kecamatan Brondong ini sejak duduk di bangku SMA. Saat itu, dia bergabung di ekstrakurikuler pecinta alam. Beruntung, kedua orang tuanya mengizinkan Esty untuk berpetualang bersama rekan-rekannya.
‘’Saya dasarnya memang suka main ke mana-mana. Jadi tertarik untuk gabung lagi dengan komunitas mapala (mahasiswa pecinta alam) di kampus,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Mahasiswi jurusan pendidikan Bahasa Inggris ini mengaku pernah trekking di berbagai hutan dan gunung di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dia memiliki pengalaman mengesankan saat mendaki Gunung Arjuna di Kabupaten Malang. Esty sempat kelelahan sehingga dia merasa tidak kuat lagi melanjutkan pendakian sampai ke puncak. Rekan sesama pendakinya berusaha meyakinkan dan memperlambat ritme perjalanan agar dia bisa sampai ke puncak. Tidak disangka, Esty mampu menaklukkan gunung setinggi 3.339 mdpl itu.
‘’Berkat dorongan teman-teman saya bisa sampai puncak. Mulai saat itu, sebelum mendaki gunung harus memastikan tubuh sedang fit dan menyiapkan mental,’’ kenang Esty.
Selain trekking, belakangan ini Esty juga mencoba kegiatan caving atau susur gua. Dia terpukau menyaksikan keindahan ornamen gua seperti stalagtit dan stalagmit. Momen di dalam gua juga membuatnya terkesan. ‘’Ada binatang-binatang unik yang tidak ada di luar gua. Walaupun pas awal-awal kaget karena gelap dan panik,’’ ujarnya.
- Advertisement -
Esty merekomendasikan Gua Abar yang terletak di Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran bagi orang-orang yang pertama kali ingin mencoba susur gua. ‘’Tipe mulut guanya horizontal. Jadi aman untuk newbie,’’ tuturnya.
Di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa, Esty Devi, 21, berusaha sebisa mungkin meluangkan waktunya untuk travelling. Hobi plesiran ke berbagai tempat-tempat indah telah dilakukan dara asal Desa Brengkok, Kecamatan Brondong ini sejak duduk di bangku SMA. Saat itu, dia bergabung di ekstrakurikuler pecinta alam. Beruntung, kedua orang tuanya mengizinkan Esty untuk berpetualang bersama rekan-rekannya.
‘’Saya dasarnya memang suka main ke mana-mana. Jadi tertarik untuk gabung lagi dengan komunitas mapala (mahasiswa pecinta alam) di kampus,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Mahasiswi jurusan pendidikan Bahasa Inggris ini mengaku pernah trekking di berbagai hutan dan gunung di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dia memiliki pengalaman mengesankan saat mendaki Gunung Arjuna di Kabupaten Malang. Esty sempat kelelahan sehingga dia merasa tidak kuat lagi melanjutkan pendakian sampai ke puncak. Rekan sesama pendakinya berusaha meyakinkan dan memperlambat ritme perjalanan agar dia bisa sampai ke puncak. Tidak disangka, Esty mampu menaklukkan gunung setinggi 3.339 mdpl itu.
‘’Berkat dorongan teman-teman saya bisa sampai puncak. Mulai saat itu, sebelum mendaki gunung harus memastikan tubuh sedang fit dan menyiapkan mental,’’ kenang Esty.
Selain trekking, belakangan ini Esty juga mencoba kegiatan caving atau susur gua. Dia terpukau menyaksikan keindahan ornamen gua seperti stalagtit dan stalagmit. Momen di dalam gua juga membuatnya terkesan. ‘’Ada binatang-binatang unik yang tidak ada di luar gua. Walaupun pas awal-awal kaget karena gelap dan panik,’’ ujarnya.
- Advertisement -
Esty merekomendasikan Gua Abar yang terletak di Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran bagi orang-orang yang pertama kali ingin mencoba susur gua. ‘’Tipe mulut guanya horizontal. Jadi aman untuk newbie,’’ tuturnya.