Radar Bojo negoro – Kalangan DPRD Bojonegoro meminta pelaksana pro yek Jembatan Luwihaji menambah tenaga kerja. Sebab, jumlah pekerja di lapangan dinilai kurang banyak dibanding pekerjaan jembatan yang cukup besar.
Jembatan ini nanti menghubungkan Kecamatan Ngraho dengan Blora. Selain itu, juga mengingat durasi pengerjaan yang semakin pendek. Meski begitu, komisi D DPRD meminta kualitas tetap diperhatikan.
‘’Hasil sidak tadi, saya lihat pekerjanya kok tidak banyak. Jadi, harus ditambah lagi,’’ kata Anggota Komisi D DPRD Bojonegoro Agus Suprayitno usai sidak kemarin (29/9). Agus menjelaskan, penambahan pekerja untuk mengejar target progres pengerjaan.
Sebab, pengerjaan jembatan melintas Sungai Bengawan Solo itu harus cepat. Itu karena waktu pengerjaan hanya sisa tiga bulan. Sehingga, harus benar-benar dikerjakan maksimal. ‘’Caranya dengan menambah tenaga kerja,’’ tutur pria tinggal di Kecamatan Kalitidu itu.
Menurut dia, siswa waktu tiga bulan masih cukup untuk menyelesaikan pengerjaan. Bahkan, dia optimistis bisa selesai sebelum habis tahun anggaran. ‘’Saya rasa bisa selesai. Asal tenaga kerjanya ditambah,’’ ujar politikus Perindo itu.
Menurut Agus, hasil sidak kemarin juga menemukan berbagai kekurangan. Seperti besi yang tidak sesuai. Namun, kekurangan itu segera diatasi dan segera dilengkapi. Dia meminta rekanan agar tidak hanya memburu waktu. Namun, kualitas juga harus benar-benar diperhatikan. Sehingga, tidak menjadi temuan di kemudian hari.
Kabid Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Wardi saat dikonfirmasi mengatakan, progres pengerjaan jembatan Luwihaji saat ini sudah mencapai 45,25 persen. Pihaknya yakin siswa waktu saat ini bisa selesai tepat waktu.
‘’Kami yakin bisa selesai,’’ jelasnya. Saat ini pengerjaan untuk tumpuan rangka baja. Saat pengerjaan itu selesai, pengerjaan sudah mencapai 70 persen lagi. Dia yakin pengerjaan jembatan itu bisa selesai tepat waktu. Tidak mengalami kendala. Sehingga sebelum habis tahun anggaran bisa selesai.