32.4 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Pererat Hubungan Guru-Siswa dan Tumbuhkan Rasa Cinta Alam Indonesia

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Ada banyak kegiatan yang diadakan SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro guna mempererat hubungan antara guru dan siswa. Beberapa kegiatan yang rutin diadakan tiap tahun ialah field trip sekaligus fun learning. Seluruh siswa-siswi kelas 1-6 SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro mengikuti kegiatan tersebut.

Kelas 1 berkunjung di Kambang Park Tuban, kelas 2 di Jatiwangi Tuban, dan kelas 3 di Maharani Zoo pada 26 September lalu. Sedangkan kelas 4 berkunjung di Agrowisata Karanganyar Jawa Tengah, kelas 5 di Makoya Pandaan Pasuruan, dan kelas 6 Bhakti Alam Pasuruan pada 26-27 September lalu.

Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro Cebeng Al Hudayatul Ustadza menerangkan, bahwa kegiatan field trip dan fun learning itu dilakukan untuk membantu pemahaman atau materi yang didapatkan siswa di kelas. Kegiatan ini diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami dan menerapkannya. Sesuai dengan teori pembelajaran bahwa dalam proses pembelajaran harus mengandung 6M yakni mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengavulasi, dan menerapkan.

“Field trip merupakan salah satu solusi agar teori tersebut bisa diterapkan pada pembelajaran anak,” terangnya.

Pembagian kelas juga bermaksud agar fokus pembelajaran di luar kelas itu lebih optimal. Setidaknya rentang umurnya tidak terlalu jauh. Kelas 1-3 fokus pada permainan kelompok, sedangkan kelas 4-6 fokus bermain sembari belajar. Ia mencontohkan field trip kelas 6 yang berlangsung dua hari, para siswanya mendapat banyak pengetahuan yang sesuai pelajaran.

- Advertisement -

“Misalnya praktik perkembangbiakkan vegetatif buatan okulasi, jenis jenis tumbuhan, cara menanam hidroponik, peternakan sapi, cara menanam padi, dan masih banyak teori pembelajaran lainnya,” kata wanita yang akrab disapa Cebeng itu.

Tak hanya praktik teori pembelajaran, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan outbond yang melatih siswa untuk bekerjasama, menyelesaikan masalah dengan tepat serta berani mengambil resiko. Tak hanya permainan, siswa juga harus mengikuti beberapa permainan menantang antara lain merangkak di sarang laba-laba, melewati jembatan tali, dan naik flying fox sebanyak dua kali.

Adapun kegiatan kelas 2 berlangsung sangat menyenangkan. Mulai dari berpetualang ke peternakan ayam petelur, cacing, lele, dan kelinci. Kemudian menikmati telur hasil peternakan yang direbus langsung di sekitar peternakan. Dilanjutkan outbond mulai flying fox, panjat tebing, panahan, panjat bambu, panjat jaring. Anak-anak sangat antusias.

“Kegiatan itu tentunya mampu menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap alam Indonesia. Sekaligus mengembangkan kemampuan membentuk karakter mandiri, percaya diri, sosial, dan peduli lingkungan,” pungkasnya.

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Ada banyak kegiatan yang diadakan SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro guna mempererat hubungan antara guru dan siswa. Beberapa kegiatan yang rutin diadakan tiap tahun ialah field trip sekaligus fun learning. Seluruh siswa-siswi kelas 1-6 SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro mengikuti kegiatan tersebut.

Kelas 1 berkunjung di Kambang Park Tuban, kelas 2 di Jatiwangi Tuban, dan kelas 3 di Maharani Zoo pada 26 September lalu. Sedangkan kelas 4 berkunjung di Agrowisata Karanganyar Jawa Tengah, kelas 5 di Makoya Pandaan Pasuruan, dan kelas 6 Bhakti Alam Pasuruan pada 26-27 September lalu.

Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro Cebeng Al Hudayatul Ustadza menerangkan, bahwa kegiatan field trip dan fun learning itu dilakukan untuk membantu pemahaman atau materi yang didapatkan siswa di kelas. Kegiatan ini diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami dan menerapkannya. Sesuai dengan teori pembelajaran bahwa dalam proses pembelajaran harus mengandung 6M yakni mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengavulasi, dan menerapkan.

“Field trip merupakan salah satu solusi agar teori tersebut bisa diterapkan pada pembelajaran anak,” terangnya.

Pembagian kelas juga bermaksud agar fokus pembelajaran di luar kelas itu lebih optimal. Setidaknya rentang umurnya tidak terlalu jauh. Kelas 1-3 fokus pada permainan kelompok, sedangkan kelas 4-6 fokus bermain sembari belajar. Ia mencontohkan field trip kelas 6 yang berlangsung dua hari, para siswanya mendapat banyak pengetahuan yang sesuai pelajaran.

- Advertisement -

“Misalnya praktik perkembangbiakkan vegetatif buatan okulasi, jenis jenis tumbuhan, cara menanam hidroponik, peternakan sapi, cara menanam padi, dan masih banyak teori pembelajaran lainnya,” kata wanita yang akrab disapa Cebeng itu.

Tak hanya praktik teori pembelajaran, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan outbond yang melatih siswa untuk bekerjasama, menyelesaikan masalah dengan tepat serta berani mengambil resiko. Tak hanya permainan, siswa juga harus mengikuti beberapa permainan menantang antara lain merangkak di sarang laba-laba, melewati jembatan tali, dan naik flying fox sebanyak dua kali.

Adapun kegiatan kelas 2 berlangsung sangat menyenangkan. Mulai dari berpetualang ke peternakan ayam petelur, cacing, lele, dan kelinci. Kemudian menikmati telur hasil peternakan yang direbus langsung di sekitar peternakan. Dilanjutkan outbond mulai flying fox, panjat tebing, panahan, panjat bambu, panjat jaring. Anak-anak sangat antusias.

“Kegiatan itu tentunya mampu menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap alam Indonesia. Sekaligus mengembangkan kemampuan membentuk karakter mandiri, percaya diri, sosial, dan peduli lingkungan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Tambah Asisten Pelatih Baru

Pengalaman Menjadi Petugas Sensus

Waspadai Servis Bola Mati

Artikel Terbaru


/