26.6 C
Bojonegoro
Saturday, June 10, 2023

70 Nyawa Melayang di Jalan Raya

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Belum genap setahun, jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sebanyak 577 kejadian. Berdasar data Satlantas Polres Bojonegoro, jumlah korban kecelakaan mencapai 1.064 orang. Terdiri atas 70 korban meninggal dunia, 15 korban luka berat, dan 979 korban luka ringan. 

Angka kecelakaan ini menjadi alarm agar pengendara tak ceroboh saat berkendara. “Karena itu, pelanggaran harus ditekan seminimal mungkin agar kecelakaan bisa menurun,” kata Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli di sela Operasi Patuh Semeru kemarin (29/8). Operasi kendaraan ini hingga 11 September.

Menurut dia, banyaknya jumlah kecelakaan sangat dipengaruhi pelanggaran yang dilakukan pengendara roda dua maupun roda empat. Meski banyak kecelakaan, tapi ada penurunan kejadian dibandingkan tahun lalu. Pada 2018, jumlah kecelakaannya 559 kejadian dan korban meninggal dunia 82 jiwa. 

Menurut Kapolres, Operasi Semeru ini lokasinya akan berpindah-pindah di seputaran kota. Ia mengimbau agar masyarakat melengkapi surat-surat dan kelengkapan kendaraan.

Kasatlantas Polres AKP Aristianto Budi Sutrisno mengungkapkan, tiga teratas profesi korban kecelakaan di antaranya 576 karyawan, 179 pelajar, dan 45 petani. Mirisnya dari jumlah total korban berdasarkan profesi itu ada 32 karyawan meninggal dunia, 12 pelajar meninggal dunia, dan 4 petani meninggal dunia.

- Advertisement -

“Karyawan masih tertinggi. Tapi seharusnya bisa dihindari itu korban kecelakaan pelajar. Kerap kali pelajar masih saja diperbolehkan mengendarai motor padahal belum punya SIM,” tegasnya.

Menurut dia, ada delapan pelanggaran prioritas Operasi Patuh Semeru. Yaitu, pengendara motor tidak gunakan helm, pengemudi mobil tidak gunakan sabuk pengaman, pengemudi melebihi batas kecepatan, melawan arus, berkendara dalam kondisi mabuk, pengendara di bawah umur, menggunakan HP saat berkendara, dan penggunaan lampu rotator/strobo.

“Hari ini (kemarin) kami lakukan operasi di Jalan Ahmad Yani. Jumlah pelanggarnya 134,” jelas dia.

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Belum genap setahun, jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sebanyak 577 kejadian. Berdasar data Satlantas Polres Bojonegoro, jumlah korban kecelakaan mencapai 1.064 orang. Terdiri atas 70 korban meninggal dunia, 15 korban luka berat, dan 979 korban luka ringan. 

Angka kecelakaan ini menjadi alarm agar pengendara tak ceroboh saat berkendara. “Karena itu, pelanggaran harus ditekan seminimal mungkin agar kecelakaan bisa menurun,” kata Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli di sela Operasi Patuh Semeru kemarin (29/8). Operasi kendaraan ini hingga 11 September.

Menurut dia, banyaknya jumlah kecelakaan sangat dipengaruhi pelanggaran yang dilakukan pengendara roda dua maupun roda empat. Meski banyak kecelakaan, tapi ada penurunan kejadian dibandingkan tahun lalu. Pada 2018, jumlah kecelakaannya 559 kejadian dan korban meninggal dunia 82 jiwa. 

Menurut Kapolres, Operasi Semeru ini lokasinya akan berpindah-pindah di seputaran kota. Ia mengimbau agar masyarakat melengkapi surat-surat dan kelengkapan kendaraan.

Kasatlantas Polres AKP Aristianto Budi Sutrisno mengungkapkan, tiga teratas profesi korban kecelakaan di antaranya 576 karyawan, 179 pelajar, dan 45 petani. Mirisnya dari jumlah total korban berdasarkan profesi itu ada 32 karyawan meninggal dunia, 12 pelajar meninggal dunia, dan 4 petani meninggal dunia.

- Advertisement -

“Karyawan masih tertinggi. Tapi seharusnya bisa dihindari itu korban kecelakaan pelajar. Kerap kali pelajar masih saja diperbolehkan mengendarai motor padahal belum punya SIM,” tegasnya.

Menurut dia, ada delapan pelanggaran prioritas Operasi Patuh Semeru. Yaitu, pengendara motor tidak gunakan helm, pengemudi mobil tidak gunakan sabuk pengaman, pengemudi melebihi batas kecepatan, melawan arus, berkendara dalam kondisi mabuk, pengendara di bawah umur, menggunakan HP saat berkendara, dan penggunaan lampu rotator/strobo.

“Hari ini (kemarin) kami lakukan operasi di Jalan Ahmad Yani. Jumlah pelanggarnya 134,” jelas dia.

Artikel Terkait

Most Read

Matangkan Karya Tulis Ilmiah

BPJS Kesehatan Buka Layanan di CFD

Mustakim Harus Kooperatif

Dijanjikan Penerbangan Tahun Depan

Artikel Terbaru


/