KOTA – Jumlah sekolah rujukan di Bojonegoro masih minim. Hingga kini (29/7) baru ada dua sekolah rujukan jenjang SMP. Kabid SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Puji Widodo mengatakan, jumlah sekolah rujukan memang masih sedikit. Sebab, yang menentukan sekolah rujukan bukan disdik, namun Kemendikbud pusat yang dilakukan melalui berbagai penilaian.
“Setidaknya ada delapan kriteria sebuah sekolah layak disebut sekolah rujukan,” ungkapnya kemarin (29/7). Menurut dia, di antara delapan kriteria itu yakni, standar nilai, kelulusan, standar pembiayaan, dan standar isi. Jika memenuhi standar-standar itu, maka bisa dinyatakan sebagai sekolah rujukan.
Puji menjelaskan, sekolah rujukan dulu disebut sekolah unggulan atau sekolah rintisan berstandar internasional (RSBI). Sekolah-sekolah yang menyandang sebagai sekolah rujukan adalah bekas RSBI itu. “Terakhir kita usulkan tiga sekolah, tapi yang layak hanya satu,” ujarnya. Menurut dia, ada tiga jenis sekolah.
Yakni, sekolah rujukan, sekolah model yang sedikit di bawah sekolah rujukan, dan sekolah biasa. Setiap tahun selalu ada pendataan sekolah-sekolah rujukan. Sekolah-sekolah yang merasa sudah siap bisa mengajukan. “Nanti yang menilai adalah Kemendikbud,” katanya.
Sementara Kasi SMA/SMK Cabang Disdik Jatim di Bojonegoro Kusnadi mengungkapkan, untuk jenjang SMA hanya ada satu sekolah rujukan. Sedangkan jenjang SMK ada beberapa sekolah rujukan. Sebab, saat ini untuk sekolah rujukan fokus pada SMK.
“Jumlahnya memang belum banyak. Tapi setiap tahun akan kami tambah,” jelasnya. Kusnadi menjelaskan, semakin banyak sekolah rujukan, menunjukkan kualitas sekolah semakin bagus. Karena itu, pihaknya akan terus berupaya untuk menambah sekolah rujukan. Baik SMA maupun SMK.