22.7 C
Bojonegoro
Wednesday, May 31, 2023

Madrasah Harus Bentuk Kelas Olimpiade

- Advertisement -

BOJONEGORO – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro mengapresiasi madrasah aliyah (MA) swasta bisa meloloskan siswanya dalam Selekni Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019. Hal ini menjadi titik awal agar setiap MA mampu bersaing.

Tentu, bersaing mutu. Baik MA swasta maupun madrasah aliyah negeri (MAN). ‘’Setiap madrasah harus punya program unggulan. Minimal ada kelas olimpiade,’’ kata Kepala Kantor Kemenag Syamsuri disela deklarasi madrasah ramah anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bojonegoro kemarin pagi (29/3).

Diberitakan sehari sebelumnya, tahun ini sebanyak 88 siswa MAN maupun MA swasta lolos SNMPTN. Jumlah itu tersebar di tujuh madrasah aliyah. ‘’Program yang kita canangkan yakni peningkatan kualitas,’’ jelas Syamsuri.

Menurut dia, setiap MA pasti memiliki siswa-siswi di atas rata-rata. Sehingga, MAN atau MA swasta diminta membentuk kelas olimpiade. Setidaknya, kelas tersebut bisa diunggulkan. Apalagi, setiap tahun ada kegiatan-kegiatan olimpiade sains.

‘’Kalau tidak ada kelas, mungkin bisa seperti kelompok,’’ ujar pria asal Lamongan ini.

- Advertisement -

Disinggung adanya reward (penghargaan) atau punishment (hukuman) terhadap MA? Syamsuri belum bisa memastikan. ‘’Kita belum mengarah ke situ (reward dan punishment),’’ ucap dia. 

Selain kualitas lolos SNMPTN, kata Syamsuri, Kemenag setempat juga mulai fokus membentuk madrasah ramah anak. Targetnya tahun ini ada 50 persen madrasah ramah anak di lingkup Kemenag setempat. ‘’Guru harus menjamin anak-anak jangan sampai ada pelecehan,’’ ujarnya.

BOJONEGORO – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro mengapresiasi madrasah aliyah (MA) swasta bisa meloloskan siswanya dalam Selekni Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019. Hal ini menjadi titik awal agar setiap MA mampu bersaing.

Tentu, bersaing mutu. Baik MA swasta maupun madrasah aliyah negeri (MAN). ‘’Setiap madrasah harus punya program unggulan. Minimal ada kelas olimpiade,’’ kata Kepala Kantor Kemenag Syamsuri disela deklarasi madrasah ramah anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bojonegoro kemarin pagi (29/3).

Diberitakan sehari sebelumnya, tahun ini sebanyak 88 siswa MAN maupun MA swasta lolos SNMPTN. Jumlah itu tersebar di tujuh madrasah aliyah. ‘’Program yang kita canangkan yakni peningkatan kualitas,’’ jelas Syamsuri.

Menurut dia, setiap MA pasti memiliki siswa-siswi di atas rata-rata. Sehingga, MAN atau MA swasta diminta membentuk kelas olimpiade. Setidaknya, kelas tersebut bisa diunggulkan. Apalagi, setiap tahun ada kegiatan-kegiatan olimpiade sains.

‘’Kalau tidak ada kelas, mungkin bisa seperti kelompok,’’ ujar pria asal Lamongan ini.

- Advertisement -

Disinggung adanya reward (penghargaan) atau punishment (hukuman) terhadap MA? Syamsuri belum bisa memastikan. ‘’Kita belum mengarah ke situ (reward dan punishment),’’ ucap dia. 

Selain kualitas lolos SNMPTN, kata Syamsuri, Kemenag setempat juga mulai fokus membentuk madrasah ramah anak. Targetnya tahun ini ada 50 persen madrasah ramah anak di lingkup Kemenag setempat. ‘’Guru harus menjamin anak-anak jangan sampai ada pelecehan,’’ ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/