Radar Lamongan – Asesmen Nasional (AN) dijadikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI sebagai pengganti ujian nasional (UN) tahun depan. Dinas Pendidikan (Disdik) Lamongan terus menyiapkan diri dengan skema baru tersebut.
‘’Untuk SMP negeri sudah diberi sosialisasi tentang UN dan AKM (asesmen kompetensi minimum) selama bulan November kemarin. Sedangkan untuk SMP swasta akan dilaksanakan bulan Januari 2021,’’ kata Kabid SMP Disdik Lamongan Chusnu Yuli Setyo kemarin (28/12).
Dia menjelaskan, meskipun AN menjadi pengganti UN, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Fungsi AN salah satunya untuk pemetaan kompetensi lembaga sekolah dalam hal literasi dan numerasi.
Sementara untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa, melalui AKM. ‘’Jadi soal di AKM ini lebih sulit daripada soal UN. Karena melibatkan konteks dan lintas teks seperti soal-soal model PISA (program of international student assesment),’’ jelasnya.
Chusnu menuturkan, AN dilaksanakan pekan ketiga Maret. Disdik telah menggelar simulasi AN serentak, 7 – 9 Desember lalu. Dia mengklaim, siswa yang terpilih menjadi responden saat ini sudah lancar menjawab lima jenis soal yang diberikan. Yakni, pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
‘’Yang dipilih cuma lima siswa setiap sekolah. Semuanya sudah lancar menjawab lima macam jenis soal itu. Belum tahun kapan ada simulasi AN lagi,’’ tuturnya. Disdik juga menggelar workshop pembuatan soal AKM. Mulai tingkat musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), hingga musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
‘’MGMP yang sudah melaksanakan workshop baru MGMP matematika,’’ imbuh Chusnu. Jumlah peserta AN di setiap jenjang sekolah berbeda. SD/ MI diikuti maksimal 30 siswa kelas V tiap lembaga, jenjang SMP/MTs maksimal 45 siswa kelas VIII, serta jenjang SMA/ MA/SMK maksimal 45 siswa kelas XI.