32.4 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Memelihara Kura-Kura Aldabra dan Sulcata Albino

- Advertisement -

Radar Lamongan – Beberapa keranjang diletakkan di ruang terbuka. Setiap keranjang itu terdapat 6 kura – kura dan sayuran sawi. Kura – kura milik Maharani Eka Setyarini itu sengaja dijemurkan agar terkena sinar matahari. ‘’Ini semua kura – kura hidup di daratan,’’ tutur Rani. Jenis kura-kura yang dipeliharanya itu, Red Foot dari Amazon, Aldabra Tortoise (Seychelles) serta Sulcata Tortoise dan Sulcata Tortoise Albino (Afrika). Harga kura – kura itu bervariasi.

‘’Seperti baby Red Foot ukuran 5,5 cm dengan harga Rp 1,5 juta, sebanyak 10 ekor. Baby Sulcata normal ukuran 5,5 cm dengan harga Rp 1,2 juta, sebanyak 20 ekor. Baby Sulcata Albino ukuran 5,5 cm sebanyak 4 ekor dan baby Aldabra ukuran 9 cm sebanyak 6 ekor,’’ jelas Rani tentang koleksi kura – kuranya.

Hobi memelihara kura – kura itu dilakukan Rani bukan setelah viralnya artis Irfan Hakim menyebut harga binatang tersebut yang menjadi koleksi di rumahnya. ‘’Memelihara kura – kura ini sudah 2 tahun lamanya. Ke depan ingin mengembangbiakkan sendiri,’’ tutur Rani. Bagi dia, memelihara kura – kura tidak terlalu sulit. Makanan binatang yang memiliki karapas itu mudah didapatkan. Selain sayuran seperti bayam, sawi, dan wortel, kura-kura juga doyan makan buah-buahan.

Rani biasanya memberikan makanan dengan selingan. Tujuannya, kura – kura tidak bosan. Dia juga terkadang memberi makanan pelet khusus kura – kura untuk tambahan protein. Perawatan kandangnya juga mudah. Jika kura-kura masih berukuran 5,5 cm, maka kandang diberi tambahan lampu kuning 5 watt.

Tujuannya, suhu sekitar meningkat dan dapat mengangatkan tubuh binatang yang bagian lehernya bisa memanjang dan mengecil tersebut. Jika kura – kura itu sudah berukuran 15 cm, maka binatang tersebut sudah dapat beradaptasi dengan lingkungannya. ‘’Kalau penjemuran, tentunya setiap hari. Lebih lama lebih bagus, agar tak diserang penyakit,’’ ujar Rani.

- Advertisement -

Kura – kura sepanjang 5 – 7 cm paling rentan terserang penyakit. Khususnya flu saat musim hujan. Rani bakal segera memasukkan kura – kura ke kandang bila tidak ada sinar matahari. ‘’Kalau satu sampai dua hari tak sembuh, pastinya dibawa ke dokter hewan agar tidak menular ke lainnya,’’ imbuhnya.

Kura – kura tidak masuk hewan yang dilindungi. Sehingga, pembeliannya tidak ada masalah. Dia memilih jalur importir untuk mendapatkan hewan tersebut, meskipun tanpa surat.

Radar Lamongan – Beberapa keranjang diletakkan di ruang terbuka. Setiap keranjang itu terdapat 6 kura – kura dan sayuran sawi. Kura – kura milik Maharani Eka Setyarini itu sengaja dijemurkan agar terkena sinar matahari. ‘’Ini semua kura – kura hidup di daratan,’’ tutur Rani. Jenis kura-kura yang dipeliharanya itu, Red Foot dari Amazon, Aldabra Tortoise (Seychelles) serta Sulcata Tortoise dan Sulcata Tortoise Albino (Afrika). Harga kura – kura itu bervariasi.

‘’Seperti baby Red Foot ukuran 5,5 cm dengan harga Rp 1,5 juta, sebanyak 10 ekor. Baby Sulcata normal ukuran 5,5 cm dengan harga Rp 1,2 juta, sebanyak 20 ekor. Baby Sulcata Albino ukuran 5,5 cm sebanyak 4 ekor dan baby Aldabra ukuran 9 cm sebanyak 6 ekor,’’ jelas Rani tentang koleksi kura – kuranya.

Hobi memelihara kura – kura itu dilakukan Rani bukan setelah viralnya artis Irfan Hakim menyebut harga binatang tersebut yang menjadi koleksi di rumahnya. ‘’Memelihara kura – kura ini sudah 2 tahun lamanya. Ke depan ingin mengembangbiakkan sendiri,’’ tutur Rani. Bagi dia, memelihara kura – kura tidak terlalu sulit. Makanan binatang yang memiliki karapas itu mudah didapatkan. Selain sayuran seperti bayam, sawi, dan wortel, kura-kura juga doyan makan buah-buahan.

Rani biasanya memberikan makanan dengan selingan. Tujuannya, kura – kura tidak bosan. Dia juga terkadang memberi makanan pelet khusus kura – kura untuk tambahan protein. Perawatan kandangnya juga mudah. Jika kura-kura masih berukuran 5,5 cm, maka kandang diberi tambahan lampu kuning 5 watt.

Tujuannya, suhu sekitar meningkat dan dapat mengangatkan tubuh binatang yang bagian lehernya bisa memanjang dan mengecil tersebut. Jika kura – kura itu sudah berukuran 15 cm, maka binatang tersebut sudah dapat beradaptasi dengan lingkungannya. ‘’Kalau penjemuran, tentunya setiap hari. Lebih lama lebih bagus, agar tak diserang penyakit,’’ ujar Rani.

- Advertisement -

Kura – kura sepanjang 5 – 7 cm paling rentan terserang penyakit. Khususnya flu saat musim hujan. Rani bakal segera memasukkan kura – kura ke kandang bila tidak ada sinar matahari. ‘’Kalau satu sampai dua hari tak sembuh, pastinya dibawa ke dokter hewan agar tidak menular ke lainnya,’’ imbuhnya.

Kura – kura tidak masuk hewan yang dilindungi. Sehingga, pembeliannya tidak ada masalah. Dia memilih jalur importir untuk mendapatkan hewan tersebut, meskipun tanpa surat.

Artikel Terkait

Most Read

FIFGroup Peduli

Paspor CJH Dilembur Hari Libur

Mesin Solar SPBU Jalan Veteran Disegel

Artikel Terbaru


/