KOTA– Pembangunan tiga pasar sudah tuntas awal tahun ini. Namun, anggaran pembangunan pasar tersebut masih menunggak. Sebab, belum semua terbayarkan. Ketiga pasar itu adalah Kedungadem, Sugihwaras, dan Malo.
Kepala Dinas Pengelolaan Keungan dan Aset Daerah (DPKAD) Bojonegoro Ibnu Soeyuthi menjelaskan, total anggaran APBD pembangunan tiga pasar tersebut adalah Rp 30 miliar. Namun, anggaran yang baru dibayarkan senilai Rp 19,5 miliar. Sisanya sebesar Rp 10,5 miliar lagi masih belum terbayar.
Menurut Ibnu, sisa pembayaran tersebut seharusnya dibayarkan tahun ini. Namun, Dinas Perdagangan (Disdag) Bojonegoro sebagai pemegang anggaran tidak mengalokasikan anggarannya tahun ini. Sehingga, pembayaran tidak bisa dibayarkan di APBD induk tahun ini. ’’Seharusnya dianggarkan. Jadi, ya tidak bisa dibayarkan,’’ ujarnya kemarin.
Namun, sisa pengerjaan pembayaran pasar tersebut akan diusahakan dibayar tahun ini. Namun, pembayarannya akan dilakukan di perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (P-APBD). Diperkirakan pembayarannya akan dilakukan Oktober-November mendatang.
Pembangunan tiga pasar tersebut dibangun tahun lalu. Namun, pembangunanya berlangsung hingga awal tahun ini. Sebab, hingga akhir tahun pembangunan belum bisa selesai.
Sebenarnya, ada satu lagi pasar yang dibangun bersamaan dengan tiga pasar tersebut, yaitu Pasar Banjarejo. Namun, pembangunan Pasar Banjarejo ditangani oleh dinas pekerjaan umum (DPU). Tahun ini, DPU mengalokasikan anggaran untuk sisa pembayaran yang tidak bisa dilakukan tahun lalu. ’’Kalau yang Banjarejo sudah dianggarkan dengan anggaran DPU,’’ jelas Ibnu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Basuki belum memberikan kejelasan mengenai hal tersebut. Ketika dihubungi belum menjawab.