- Advertisement -
TUBAN – Meski sudah memasuki musim kemarau, namun faktanya hujan masih sering turun di Tuban. Intensitas hujan yang masih tinggi membuat penjualan sejumlah elektronik turut terdongkrak. Terutama penjualan mesin cuci.
Widyawati, kasir salah satu toko elektronik mengatakan, penjualan mesin cuci masih tinggi. Jika dibandingkan dengan produk lain, mesin cuci penjualannya di atas rata-rata. Penjualan mesin cuci diburu karena hujan yang masih sering turun. Sehingga, konsumen mencari mesin cuci karena ingin cuciannya lebih cepat kering tanpa dijemur. ”Kalau musim hujan, biasanya mesin cuci memang paling banyak,’’ tutur dia.
Widya mengatakan, penjualan mesin cuci didominasi keluarga baru dan pendatang. Yang paling banyak dibeli yaitu mesin cuci kisaran harga Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta. Sedangkan mesin cuci yang dicari kebanyakan merek lama. Sementara merek pendatang baru dari Tiongkok belum terlalu dilirik. Meskipun harga yang dibanderol lebih murah. ”Kalau mesin cuci ya merek-merek itu saja, yang sudah terkenal,’’ tambah dia.
Produk elektronik memang sejauh ini bergantung pada cuaca dan momentum tertentu. Jika musim panas, menurut Widya, tentu penjualan air conditioner (AC), lemari es, dan kipas angin yang paling banyak dicari. Jika musim hujan, yakni mesin cuci. Penjualan televisi dan peranti elektronik lain biasanya relatif stabil. Penjualan paling banyak saat Ramadan dan akhir tahun. Di hari-hari biasa, penjualan masih fluktuatif.
Penjual elektronik lain, Yanti, mengatakan, penjualan paling banyak saat ini memang kulkas dan mesin cuci. Dua elektronik tersebut paling dicari karena pendatang baru mayoritas membeli peranti yang harganya relatif mudah dijangkau. ”Kalau keluarga baru biasanya cari barang yang harganya sekitar dua juta-an,’’ tambahnya.
TUBAN – Meski sudah memasuki musim kemarau, namun faktanya hujan masih sering turun di Tuban. Intensitas hujan yang masih tinggi membuat penjualan sejumlah elektronik turut terdongkrak. Terutama penjualan mesin cuci.
Widyawati, kasir salah satu toko elektronik mengatakan, penjualan mesin cuci masih tinggi. Jika dibandingkan dengan produk lain, mesin cuci penjualannya di atas rata-rata. Penjualan mesin cuci diburu karena hujan yang masih sering turun. Sehingga, konsumen mencari mesin cuci karena ingin cuciannya lebih cepat kering tanpa dijemur. ”Kalau musim hujan, biasanya mesin cuci memang paling banyak,’’ tutur dia.
Widya mengatakan, penjualan mesin cuci didominasi keluarga baru dan pendatang. Yang paling banyak dibeli yaitu mesin cuci kisaran harga Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta. Sedangkan mesin cuci yang dicari kebanyakan merek lama. Sementara merek pendatang baru dari Tiongkok belum terlalu dilirik. Meskipun harga yang dibanderol lebih murah. ”Kalau mesin cuci ya merek-merek itu saja, yang sudah terkenal,’’ tambah dia.
Produk elektronik memang sejauh ini bergantung pada cuaca dan momentum tertentu. Jika musim panas, menurut Widya, tentu penjualan air conditioner (AC), lemari es, dan kipas angin yang paling banyak dicari. Jika musim hujan, yakni mesin cuci. Penjualan televisi dan peranti elektronik lain biasanya relatif stabil. Penjualan paling banyak saat Ramadan dan akhir tahun. Di hari-hari biasa, penjualan masih fluktuatif.
Penjual elektronik lain, Yanti, mengatakan, penjualan paling banyak saat ini memang kulkas dan mesin cuci. Dua elektronik tersebut paling dicari karena pendatang baru mayoritas membeli peranti yang harganya relatif mudah dijangkau. ”Kalau keluarga baru biasanya cari barang yang harganya sekitar dua juta-an,’’ tambahnya.