TUBAN – Untuk membantu kelancaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD dan SMP sistem zonasi yang baru dibuka Senin (1/7), Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban menghadirkan tim psikolog profesional. Para ahli kejiwaan tersebut disiapkan mulai Minggu besok (30/6) hingga PPDB selesai pada Kamis (4/7). Mereka didatangkan Disdik Tuban untuk membantu panitia PPDB untuk tes calon siswa inklusi dan tugas lain.
Kepala Disdik Tuban Nur Khamid mengatakan, selain untuk calon siswa berkebutuhan khusus, tim psikolog disiapkan untuk menjaring jalur prestasi sekolah dasar (SD). Persyaratan wajib calon siswa SD adalah berusia minimal 7 tahun. Sementara untuk calon siswa usia 5-6 tahun bisa masuk SD asalkan memiliki kecerdasan khusus dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional. ‘’Kami sediakan psikolog untuk mengecek kebenaran calon siswa tersebut memiliki kemampuan khusus atau tidak,’’ jelasnya.
Kemampuan khusus yang dimaksud Nur Khamid adalah anak menguasai baca tulis dan berhitung (calistung). Sebagai wujud penghargaan kemampuan kepada calon anak didik tersebut, kata Nur Khamid, disdik membuka jalur prestasi untuk siswa-siswi istimewa. Jalur tersebut di luar kuota prestasi yang bersertifikat seperti kejuaraan mewarnai atau menggambar. ‘’Lulus TK tidak diwajibkan menguasai calistung, tapi untuk yang sudah bisa kami apresiasi dengan jalur tes psikolog ini,’’ lanjutnya.
Mantan sekretaris Disdik Tuban ini mengatakan, khusus PPDB SD, prestasi yang diakui mulai level kecamatan. Calon anak didik yang memiliki sertifikat kejuaraan level kecamatan seperti mewarnai, menggambar, atau lainnya bisa masuk ke sekolah lintas zona. Hal itu untuk memperlebar peluang siswa berprestasi mendapat sekolah sesuai keinginannya. Poin untuk juara 1 kecamatan 1.000, juara kecamatan 2 (750), dan juara 3 kecamatan (500). Poin tersebut juga berlaku untuk prestasi dalam bentuk tim.
Mantan kepala SMAN 1 Soko ini mengatakan, jika mengacu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB, setiap sekolah wajib menerima siswa berkebutuhan khusus. Karena itu, tim psikolog disiagakan di kantor Disdik Tuban untuk sekolah yang membutuhkan bantuan menyaring calon siswa disabilitas. ‘’Siswa cacat fisik (yang masih bisa berpikir normal) bisa mendaftar zonasi. Untuk memastikan kemampuan berpikirnya, nanti yang ngetes psikolog,’’ jelasnya.
Mengingat urgensi tersebut, Nur Khamid menganggap dihadirkannya tim psikolog profesional tersebut bukan hal yang berlebihan. Selain tim psikolog, lanjut Nur Khamid, setiap sekolah diinstruksikan untuk membentuk tim penguji. Apabila diperlukan, tim tersebut ditugaskan untuk melakukan uji kompetensi prestasi sesuai yang tertera dalam piagam peserta didik. ‘’Kami mengundang satu tim. Untuk jumlahnya berapa psikolog nanti melihat kebutuhan di lapangan,’’ tuturnya.