27.2 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Agatha Fadillah Usman dan Toni Ervianto, Eks Timnas U-14 dan U-16

- Advertisement -

BOJONEGORO – Suasana sore saat bulan Ramadan di Bojonegoro bisa dibilang menyenangkan, karena jalanan lebih ramai tak seperti hari-hari biasa. Banyak orang sibuk memburu waktu pulang seusai kerja. Beberapa orang juga ada yang sedang bersantai menikmati keramaian sekaligus ngabuburit. Adapun yang sibuk belanja untuk persiapan berbuka. 

Sementara itu, suasana Stadion Letjen Sudirman terlihat begitu sepi tampak dari depan. Hanya terlihat satu atau dua orang yang sedang bersepeda atau lari-lari kecil. Hasrat berolahraga umumnya turun ketika menjalankan ibadah puasa. Rencana datang ke stadion tentu ingin masuk untuk menonton skuad tim Persibo yang sedang menjalani latihan pada Jumat (25/5) sore lalu. Di dalam stadion juga hanya ada sekitar 10 anak kecil dan beberapa pemuda setempat yang menonton latihan tersebut. Sekaligus, Jawa Pos Radar Bojonegoro bertemu dan wawancara dua pemain Persibo yang merupakan mantan pemain timnas U-14 dan U-16.

Terlihat sang pelatih Jordi Kartiko sedang bersemangat memotivasi para pemain Persibo agar terus maksimal untuk bermain apik. Tak terlihat raut wajah letih meski sedang menjalan ibadah puasa. Mereka terus berlatih semaksimal mungkin. Jordi juga kerap mengoreksi permainan beberapa pemain yang masih perlu digenjot lagi. Jam sudah menunjukkan pukul 17.20, Jordi pun akhirnya mengakhiri sesi latihan tersebut. Para pemain pun melakukan pendinginan dan diberi beberapa wejangan sekaligus koreksi oleh Jordi selama sesi latihan tersebut.

Matahari pun mulai terbenam, akhirnya bisa bertemu dengan dua pemain tersebut secara singkat. Dia bernama Agatha Fadillah Usman, eks pemain timnas U-14 dan Toni Ervianto, eks pemain timnas U-16. Mereka masih sangat muda, Agatha kelahiran 1999, sedangkan Toni kelahiran 2000. Mereka dilahirkan di Tuban, Agatha tinggal di Kecamatan Jenu, sedangkan Toni tinggal di Kecamatan Soko. 

Agatha, dia termasuk sosok yang supel dan santai. Semangatnya masih menggebu-gebu dan ingin berikan yang terbaik bagi Persibo.

- Advertisement -

Agatha sedari kecil sudah memiliki passion di bidang olahraga sepak bola, dia mengaku mengenal sepak bola sejak kelas 3 SD. Lalu, kedua orang tuanya begitu mendukung hobinya tersebut. Karena tekadnya yang begitu kuat, Agatha pun sempat lolos masuk ke dalam skuad timnas U-14 pada 2014 silam selama empat bulan. Lalu pada 2016, dia pernah ikut memperkuat Legenda Football Academy dalam kompetisi IberCup di Portugal. “Waktu itu, bermain selama dua minggu di Portugal,” jelasnya.

Menurutnya, pengalaman itu sangat berarti untuk ke jenjang selanjutnya. Lalu, sepulangnya dari kompetisi tersebut, Agatha pun mulai mencari klub yang bisa meneruskan karir sepak bolanya. Awalnya ada tawaran dari klub-klub wilayah Jawa Tengah, tetapi oleh bapaknya, Agatha disarankan memperkuat skuad Persibo. “Bapak memberikan motivasi agar saya masuk ke dalam Persibo, karena biar bagaimanapun Persibo pernah dijuluki The Giant Killer, jadi selalau kesempatan untuk meraih itu kembali,” jelas pemain yang bergabung dengan Persibo pada Maret lalu.

Sementara itu, Toni Ervianto, dia terkesan pendiam. Posturnya cukup tinggi dan gesit ketika bermain. Pria yang akrab dipanggil Toni itu posisinya sama dengan Agatha, yakni sebagai gelandang. Toni sendiri sudah bergabung dengan Persibo ketika masih duduk di bangku kelas 3 SMA, tepatnya pada Oktober 2017 silam. Dia sebelumnya merupakan eks pemain timnas U-16 pada 2015 selama lima bulan. Dia juga seangkatan dengan penyerang muda Indonesia, Egy Maulana Vikri yang kini resmi menjadi bagian dari klub Polandia, Lechia Gdansk.

Sebelumnya, Toni juga memeroleh tawaran untuk masuk ke dalam skuad Bumi Wali FC. Tetapi, pertimbangan demi pertimbangan dia lakukan hingga pada akhirnya memantapkan hati masuk ke dalam skuad yang berjuluk Laskar Angling Dharma itu. Toni pun optimistis ke depannya dengan nasib Persibo bisa naik kasta ke Liga 2. “Saat ini ada banyak suntikan pemain-pemain baru yang bagus, jadi saya optimistis bisa lolos dan naik ke Liga 2,” terangnya. 

Ada satu cerita unik ketika Toni harus menyelesaikan UNBK-nya terlebih dahulu, lalu buru-buru ke stadion, karena dia harus memperkuat skuad Persibo menjamu Perspa Pacitan. “Kebetulan pas UNBK saya dapat sesinya siang, jadi selesainya cukup sore, lalu saya buru-buru ke stadion untuk main lawan Perspa Pacitan,” ujarnya. Alhasil, usahanya tak sia-sia, Persibo kala itu bisa menang dengan skor 2-0.

BOJONEGORO – Suasana sore saat bulan Ramadan di Bojonegoro bisa dibilang menyenangkan, karena jalanan lebih ramai tak seperti hari-hari biasa. Banyak orang sibuk memburu waktu pulang seusai kerja. Beberapa orang juga ada yang sedang bersantai menikmati keramaian sekaligus ngabuburit. Adapun yang sibuk belanja untuk persiapan berbuka. 

Sementara itu, suasana Stadion Letjen Sudirman terlihat begitu sepi tampak dari depan. Hanya terlihat satu atau dua orang yang sedang bersepeda atau lari-lari kecil. Hasrat berolahraga umumnya turun ketika menjalankan ibadah puasa. Rencana datang ke stadion tentu ingin masuk untuk menonton skuad tim Persibo yang sedang menjalani latihan pada Jumat (25/5) sore lalu. Di dalam stadion juga hanya ada sekitar 10 anak kecil dan beberapa pemuda setempat yang menonton latihan tersebut. Sekaligus, Jawa Pos Radar Bojonegoro bertemu dan wawancara dua pemain Persibo yang merupakan mantan pemain timnas U-14 dan U-16.

Terlihat sang pelatih Jordi Kartiko sedang bersemangat memotivasi para pemain Persibo agar terus maksimal untuk bermain apik. Tak terlihat raut wajah letih meski sedang menjalan ibadah puasa. Mereka terus berlatih semaksimal mungkin. Jordi juga kerap mengoreksi permainan beberapa pemain yang masih perlu digenjot lagi. Jam sudah menunjukkan pukul 17.20, Jordi pun akhirnya mengakhiri sesi latihan tersebut. Para pemain pun melakukan pendinginan dan diberi beberapa wejangan sekaligus koreksi oleh Jordi selama sesi latihan tersebut.

Matahari pun mulai terbenam, akhirnya bisa bertemu dengan dua pemain tersebut secara singkat. Dia bernama Agatha Fadillah Usman, eks pemain timnas U-14 dan Toni Ervianto, eks pemain timnas U-16. Mereka masih sangat muda, Agatha kelahiran 1999, sedangkan Toni kelahiran 2000. Mereka dilahirkan di Tuban, Agatha tinggal di Kecamatan Jenu, sedangkan Toni tinggal di Kecamatan Soko. 

Agatha, dia termasuk sosok yang supel dan santai. Semangatnya masih menggebu-gebu dan ingin berikan yang terbaik bagi Persibo.

- Advertisement -

Agatha sedari kecil sudah memiliki passion di bidang olahraga sepak bola, dia mengaku mengenal sepak bola sejak kelas 3 SD. Lalu, kedua orang tuanya begitu mendukung hobinya tersebut. Karena tekadnya yang begitu kuat, Agatha pun sempat lolos masuk ke dalam skuad timnas U-14 pada 2014 silam selama empat bulan. Lalu pada 2016, dia pernah ikut memperkuat Legenda Football Academy dalam kompetisi IberCup di Portugal. “Waktu itu, bermain selama dua minggu di Portugal,” jelasnya.

Menurutnya, pengalaman itu sangat berarti untuk ke jenjang selanjutnya. Lalu, sepulangnya dari kompetisi tersebut, Agatha pun mulai mencari klub yang bisa meneruskan karir sepak bolanya. Awalnya ada tawaran dari klub-klub wilayah Jawa Tengah, tetapi oleh bapaknya, Agatha disarankan memperkuat skuad Persibo. “Bapak memberikan motivasi agar saya masuk ke dalam Persibo, karena biar bagaimanapun Persibo pernah dijuluki The Giant Killer, jadi selalau kesempatan untuk meraih itu kembali,” jelas pemain yang bergabung dengan Persibo pada Maret lalu.

Sementara itu, Toni Ervianto, dia terkesan pendiam. Posturnya cukup tinggi dan gesit ketika bermain. Pria yang akrab dipanggil Toni itu posisinya sama dengan Agatha, yakni sebagai gelandang. Toni sendiri sudah bergabung dengan Persibo ketika masih duduk di bangku kelas 3 SMA, tepatnya pada Oktober 2017 silam. Dia sebelumnya merupakan eks pemain timnas U-16 pada 2015 selama lima bulan. Dia juga seangkatan dengan penyerang muda Indonesia, Egy Maulana Vikri yang kini resmi menjadi bagian dari klub Polandia, Lechia Gdansk.

Sebelumnya, Toni juga memeroleh tawaran untuk masuk ke dalam skuad Bumi Wali FC. Tetapi, pertimbangan demi pertimbangan dia lakukan hingga pada akhirnya memantapkan hati masuk ke dalam skuad yang berjuluk Laskar Angling Dharma itu. Toni pun optimistis ke depannya dengan nasib Persibo bisa naik kasta ke Liga 2. “Saat ini ada banyak suntikan pemain-pemain baru yang bagus, jadi saya optimistis bisa lolos dan naik ke Liga 2,” terangnya. 

Ada satu cerita unik ketika Toni harus menyelesaikan UNBK-nya terlebih dahulu, lalu buru-buru ke stadion, karena dia harus memperkuat skuad Persibo menjamu Perspa Pacitan. “Kebetulan pas UNBK saya dapat sesinya siang, jadi selesainya cukup sore, lalu saya buru-buru ke stadion untuk main lawan Perspa Pacitan,” ujarnya. Alhasil, usahanya tak sia-sia, Persibo kala itu bisa menang dengan skor 2-0.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/