Radar Bojonegoro – Objek wisata di kawasan hutan satu persatu mulai buka. Setelah Kahyangan Api dan Puthuk Kreweng, kini Wisata Sumber Air Grogolan memutuskan buka. Namun, tanpa biaya masuk atau bebas tiket.
Perjanjian kerja sama (PKS) dengan Perhutani masih diurus. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) Agus Wahyudi mengatakan, masih mengurus perizinan melalui lembaga masyarakat desa hutan (LMDH). Wisata air dan alam di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, tersebut berada di wilayah Perhutani.
“Yang mengurus izin ketua LMDH, pengurusan izin PKS ke Perhutani,” ungkapnya kemarin (28/3). Agus menjelaskan, pengurusan izin juga dilakukan ke dinas pariwisata setempat. Menjadi satu paket diurus oleh pihak LMDH. “Dari Perhutani tembus dinas pariwisata,” jelasnya.
Ketua LMDH Lukandam menjelaskan, sudah melakukan pengajuan perjanjian kerja sama. Kini masih proses persetujuan. Namun, Wisata Grogolan sudah dibuka tanpa penarikan tiket masuk. Lukandam mengaku objek wisata menyuguhkan air jernih itu sudah dibuka sejak minggu lalu. Tepatnya ketika peringatan Hari Hutan.
“Setelah pihak Perhutani melakukan penanaman pohon di RPH Ngunut dilanjutkan pembukaan objek wisata,” jelasnya. Pengunjung, menurut Lukandam, masih sepi. Belum kembali normal. Setiap hari hanya sekitar 10 pengunjung. Berbeda ketika akhir pekan cukup ramai. “Ada sedikit-sedikit,” ujarnya.
Dia menjelaskan belum mengetahui kapan tiket masuk akan diberlakukan. Belum ada informasi dari Perhutani tentang persetujuan perjanjian kerja sama tersebut. “Masih nunggu proses PKS turun,” jelasnya. Meski begitu, pihaknya tetap menugaskan penjaga sekaligus petugas kebersihan untuk mejaga objek Wisata Grogolan. Sehingga keamanan dan kebersihan tetap terjaga. (irv)