BOJONEGORO – Suguhan hiburan di booth Jawa Pos Radar Bojonegoro semakin segar. Para pengunjung car free day (CFD) Alun-alun Bojonegoro menikmati penampilan Patih Band yang beranggotakan anak-anak kelas 6 SD. Kendati demikian, band yang sudah dibentuk sejak kelas 4 SD tersebut sudah piawai memainkan banyak lagu, khususnya lagu-lagu lawas.
“Lagu lawas yang paling mereka bawakan lagu-lagu ciptaan band legendaris Koes Plus,” ucap Reni, salah satu orang tua personel band tersebut. Mereka menamakan diri sebagai Patih Band karena mereka berasal dari satu SD yakni SDN Kepatihan Bojonegoro.
Adapun jumlah personel band tersebut terdiri dari April sebagai vokalis, Izaz sebagai drumer, Zila sebagai keyboardis, Vian sebagai gitaris, dan Darren sebagai bassis.
Tak hanya musik-musik Koes Plus saja yang bisa mereka bawakan, tetapi musik masa kini juga tetap bisa mereka lantunkan. “Aliran pop atau terkadang dangdut mereka juga bisa, sebisa mungkin mereka terus mengeksplorasi bakat-bakat mereka,” ujarnya.
Karena, imbuh dia, seluruh personel Patih Band memang berawal dari hobi, jadi hanya mengarahkan saja dan mengembangkan skill.
Sudah banyak panggung mereka lewati, salah satunya paling terbaru di Festival Salak Wedi 2018. Mereka ingin terus meningkatkan jam terbang, sehingga bisa memiliki mental yang kuat ke depannya.
Saat menghibur para pengunjung CFD Alun-alun Bojonegoro, Patih Band juga lihai menerima banyak request lagu. “Kami enjoy saat main, karena kami juga selalu latihan setiap Senin sore,” kata April, sang vokalis.
Sementara itu, usai Patih Band menghibur para pengunjung CFD, dilanjutkan suguhan hiburan para senior dari Koes Plus Mania. Di usia mereka yang tak lagi muda itu mampu membius para pengunjung dengan format band yang bernama No Plus.
Banyak lagu-lagu Koes Plus yang mereka bawakan dan serentak para pengunjung pun ikut bernyanyi. Lagu-lagu Koes Plus memang tak lekang oleh waktu, selalu pas didengarkan di zaman apapun.