31.1 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

ABK Hilang, Tiga Hari Belum Ditemukan 

- Advertisement -

BRONDONG – Proses pencarian Saiful, 36, yang tercebur di Perairan Masalembo Kabupaten Sumenep masih dilakukan selasa (26/12). Terhitung sudah tiga hari anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN) Segoro Madu Jaya tersebut hilang dan diduga terseret ombak besar. 

Ketua Rukun Nelayan (RN) Blimbing Kecamatan Paciran, Nur Wakhid mengungkapkan, nakoda KMN Segoro Madu Jaya dan 13 ABK lainnya masih terus melakukan proses pencarian. Direncanakan akan berlangsung beberapa hari kedepan.

‘’Keluarga meminta kepada nakoda untuk tetap dilakukan pencarian,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan selasa (26/12). 

Seperti diberitakan sebelumnya, KMN Segoro Madu Jaya dinakodai Afik, 40, dan 14 ABK berangkat dari Pelabuhan Nusantara Brondong Sabtu malam (17/12) menuju ke perairan Masalembo Kabupaten Sumenep.

ABK yang ikut serta diantaranya Joko, Pitono, Joko Fahrianto, Toyik, Eko, Minto, Topan, Gonji, Saefur, Masjid, Aris, Hudi, Ulum, Ari, dan Saiful (korban).

- Advertisement -

Seluruh ABK melakukan aktivitas mencari ikan Sabtu (23/12). Saiful saat itu sedang membersihkan dek kiri kapal di bagian belakang.

Sedangkan, beberapa ABK menarik jaring dari laut ke atas kapal.  Namun saat bersamaan tali penarik jaring terlepas dari mesin penggulung.

Tali tersebut menghantam korban dan terpelanting ke laut. Korban yang tidak siap akhirnya tercebur dan terseret arus yang cukup deras. 

Setelah mengetahui salah satu rekannya tenggelam, ABK lainnya melakukan pencarian selama 4 jam, namun tak mendapatkan hasil.

Selanjutnya, nakoda kapal memerintahkan ABK kapal di bawah naungan RN Blimbing tersebut untuk berlayar menepi di pesisir Kepulauan Masalembo Desa Keramean untuk mencari sinyal telpon yang dipakai menghubungi keluarga korban dan RN. 

‘’Pencarian tetap dilakukan dalam beberapa hari kedepan. Tapi kalau memang tidak diketemukan pihak keluarga pasrah, karena menilai sudah takdir,’’ tukasnya. 

Wakhid berharap korban yang hilang tertelan ombak besar bisa segera ditemukan. Sehingga bisa menenangkan pihak keluarga, yang resah menunggu kepastian nasib Saiful. 

‘’Berharap bisa cepat ditemukan, serta nakoda dan ABK bisa kembali dengan selamat ke perairan Pantura Lamongan,’’ ujar Wakhid. 

Kasatpolairud Polres Lamongan AKP Bintara membenarkan jika nakoda dan ABK KMN Segoro Madu Jaya belum kembali dari Perairan Masalembo.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan RN terkait, serta menunggu nakoda dan ABK lainnya tiba untuk dimintai keterangan.  

‘’Kita masih terus pantau perkembangannya, sembari menunggu nakoda dan ABK tiba,’’ pungkasnya.

BRONDONG – Proses pencarian Saiful, 36, yang tercebur di Perairan Masalembo Kabupaten Sumenep masih dilakukan selasa (26/12). Terhitung sudah tiga hari anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN) Segoro Madu Jaya tersebut hilang dan diduga terseret ombak besar. 

Ketua Rukun Nelayan (RN) Blimbing Kecamatan Paciran, Nur Wakhid mengungkapkan, nakoda KMN Segoro Madu Jaya dan 13 ABK lainnya masih terus melakukan proses pencarian. Direncanakan akan berlangsung beberapa hari kedepan.

‘’Keluarga meminta kepada nakoda untuk tetap dilakukan pencarian,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan selasa (26/12). 

Seperti diberitakan sebelumnya, KMN Segoro Madu Jaya dinakodai Afik, 40, dan 14 ABK berangkat dari Pelabuhan Nusantara Brondong Sabtu malam (17/12) menuju ke perairan Masalembo Kabupaten Sumenep.

ABK yang ikut serta diantaranya Joko, Pitono, Joko Fahrianto, Toyik, Eko, Minto, Topan, Gonji, Saefur, Masjid, Aris, Hudi, Ulum, Ari, dan Saiful (korban).

- Advertisement -

Seluruh ABK melakukan aktivitas mencari ikan Sabtu (23/12). Saiful saat itu sedang membersihkan dek kiri kapal di bagian belakang.

Sedangkan, beberapa ABK menarik jaring dari laut ke atas kapal.  Namun saat bersamaan tali penarik jaring terlepas dari mesin penggulung.

Tali tersebut menghantam korban dan terpelanting ke laut. Korban yang tidak siap akhirnya tercebur dan terseret arus yang cukup deras. 

Setelah mengetahui salah satu rekannya tenggelam, ABK lainnya melakukan pencarian selama 4 jam, namun tak mendapatkan hasil.

Selanjutnya, nakoda kapal memerintahkan ABK kapal di bawah naungan RN Blimbing tersebut untuk berlayar menepi di pesisir Kepulauan Masalembo Desa Keramean untuk mencari sinyal telpon yang dipakai menghubungi keluarga korban dan RN. 

‘’Pencarian tetap dilakukan dalam beberapa hari kedepan. Tapi kalau memang tidak diketemukan pihak keluarga pasrah, karena menilai sudah takdir,’’ tukasnya. 

Wakhid berharap korban yang hilang tertelan ombak besar bisa segera ditemukan. Sehingga bisa menenangkan pihak keluarga, yang resah menunggu kepastian nasib Saiful. 

‘’Berharap bisa cepat ditemukan, serta nakoda dan ABK bisa kembali dengan selamat ke perairan Pantura Lamongan,’’ ujar Wakhid. 

Kasatpolairud Polres Lamongan AKP Bintara membenarkan jika nakoda dan ABK KMN Segoro Madu Jaya belum kembali dari Perairan Masalembo.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan RN terkait, serta menunggu nakoda dan ABK lainnya tiba untuk dimintai keterangan.  

‘’Kita masih terus pantau perkembangannya, sembari menunggu nakoda dan ABK tiba,’’ pungkasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/