LAMONGAN, Radar Lamongan – Keputusan pemerintah pusat memberlakukan PPKM Level 3 jelang natal dan tahun baru (nataru) membuat sejumlah fasilitas umum ditutup kembali.
Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bakhtiar menjelaskan, aturan dari Mendagri sudah turun. Dalam penerapan PPKM level 3 selama libur nataru, fasilitas umum seperti alun – alun ditutup. Tujuannya, tidak terjadi kerumunan dan mencegah risiko penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, kegiatan kesenian, pernikahan, dan dan olahraga harus menyesuaikan aturan dalam pelaksanaan PPKM level 3. “Intinya dilakukan pembatasan kapasitas lagi supaya tidak sampai ada kerumunan massa,” jelasnya.
Terkait aktivitas pasar dan pusat perbelanjaan, Arif mengatakan, jam operasional diperpanjang untuk meminimalisasi kerumunan pada jam tertentu. Jika biasanya buka pukul 10.00 – 21.00, maka selama PPKM bisa buka pukul 09.00 – 22.00.
Arif menambahkan, seluruh pihak akan dilibatkan dalam pengendalian kasus. Termasuk, memantau obyek wisata, hotel, dan tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan agar tetap dilakukan pembatasan dan masyarakat harus memakai masker.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat mengatakan, mobilisasi warga dimungkinkan tumbuh ketika libur nataru. Karena itu, dia senang dengan pemberlakuan PPKM level 3 selama libur nataru.
Menurut dia, kondisi Lamongan sekarang sudah baik. Bahkan nihil kasus positif. Taufiki berharap situasi tersebut bertahan sampai tahun depan. Salah satunya, meminimalisasi kerumunan di lokasi tertentu selama libur nataru. “Pemberlakuan PPKM dinilai cukup efektif dalam pengendalian massa dan menurunkan risiko persebaran virus covid-19,” ujarnya.
Menurut dia, usaha pemerintah dalam menurunkan risiko penularan cukup sulit. Sebab, tidak semua masyarakat patuh dengan aturan protokol kesehatan (prokes).
Menurut dia, penerapan PPKM bukan untuk menghalangi warga mencari nafkah. Namun, itu usaha pemerintah dalam mencegah serangan covid-19 gelombang tiga yang diprediksi akhir tahun. Selain melaksanakan PPKM, pemerintah berkomitmen segera menuntaskan target vaksinasi yang belum selesai.
Hingga saat ini, cakupan vaksinasi dosis II Kabupaten Lamongan kurang 10 persen dari target 70 persen. Realisasi dosis II sudah 639 ribu dari penyuntikan dosis I 816 ribu warga. Taufik berharap bulan ini rampung. “Target kita bulan ini, tapi ditemui banyak kendala dan akan dikomunikasikan bersama tim satgas untuk percepatan penyuntikan dosis II,” ujarnya.
Menurut dia, hasil laporan tim di lapangan, ditemukan kendala seperti warga tidak mau vaksin dosis II karena ada informasi salah. Kemudian warga kembali merantau dan alasan sakit.
Taufik menuturkan, kendala itu akan diinventarisasi untuk memastikan jumlahnya. Tim satgas juga kembali mendata setiap warga yang belum menerima vaksin agar segera mendaftar ke fasilitas pelayanan vaksin terdekat.
Taufik menambahkan, pandemi belum berakhir. Virus Covid-19 terus bermutasi. Dibutuhkan kekebalan tubuh untuk memerangi bersama supaya kondisi Lamongan, Indonesia bisa kembali normal.
“Vaksinasi ini untuk kita, keluarga kita agar terhindar dari virus dan mudah-mudahan tidak sampai ada gelombang ketiga,” terang koordinator Bidang Preventif dan Promotif Satgas Covid-19 Lamongan itu.
Alun – Alun Lamongan Kembali Ditutup

LAMONGAN, Radar Lamongan – Keputusan pemerintah pusat memberlakukan PPKM Level 3 jelang natal dan tahun baru (nataru) membuat sejumlah fasilitas umum ditutup kembali.
Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bakhtiar menjelaskan, aturan dari Mendagri sudah turun. Dalam penerapan PPKM level 3 selama libur nataru, fasilitas umum seperti alun – alun ditutup. Tujuannya, tidak terjadi kerumunan dan mencegah risiko penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, kegiatan kesenian, pernikahan, dan dan olahraga harus menyesuaikan aturan dalam pelaksanaan PPKM level 3. “Intinya dilakukan pembatasan kapasitas lagi supaya tidak sampai ada kerumunan massa,” jelasnya.
Terkait aktivitas pasar dan pusat perbelanjaan, Arif mengatakan, jam operasional diperpanjang untuk meminimalisasi kerumunan pada jam tertentu. Jika biasanya buka pukul 10.00 – 21.00, maka selama PPKM bisa buka pukul 09.00 – 22.00.
Arif menambahkan, seluruh pihak akan dilibatkan dalam pengendalian kasus. Termasuk, memantau obyek wisata, hotel, dan tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan agar tetap dilakukan pembatasan dan masyarakat harus memakai masker.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat mengatakan, mobilisasi warga dimungkinkan tumbuh ketika libur nataru. Karena itu, dia senang dengan pemberlakuan PPKM level 3 selama libur nataru.
Menurut dia, kondisi Lamongan sekarang sudah baik. Bahkan nihil kasus positif. Taufiki berharap situasi tersebut bertahan sampai tahun depan. Salah satunya, meminimalisasi kerumunan di lokasi tertentu selama libur nataru. “Pemberlakuan PPKM dinilai cukup efektif dalam pengendalian massa dan menurunkan risiko persebaran virus covid-19,” ujarnya.
Menurut dia, usaha pemerintah dalam menurunkan risiko penularan cukup sulit. Sebab, tidak semua masyarakat patuh dengan aturan protokol kesehatan (prokes).
Menurut dia, penerapan PPKM bukan untuk menghalangi warga mencari nafkah. Namun, itu usaha pemerintah dalam mencegah serangan covid-19 gelombang tiga yang diprediksi akhir tahun. Selain melaksanakan PPKM, pemerintah berkomitmen segera menuntaskan target vaksinasi yang belum selesai.
Hingga saat ini, cakupan vaksinasi dosis II Kabupaten Lamongan kurang 10 persen dari target 70 persen. Realisasi dosis II sudah 639 ribu dari penyuntikan dosis I 816 ribu warga. Taufik berharap bulan ini rampung. “Target kita bulan ini, tapi ditemui banyak kendala dan akan dikomunikasikan bersama tim satgas untuk percepatan penyuntikan dosis II,” ujarnya.
Menurut dia, hasil laporan tim di lapangan, ditemukan kendala seperti warga tidak mau vaksin dosis II karena ada informasi salah. Kemudian warga kembali merantau dan alasan sakit.
Taufik menuturkan, kendala itu akan diinventarisasi untuk memastikan jumlahnya. Tim satgas juga kembali mendata setiap warga yang belum menerima vaksin agar segera mendaftar ke fasilitas pelayanan vaksin terdekat.
Taufik menambahkan, pandemi belum berakhir. Virus Covid-19 terus bermutasi. Dibutuhkan kekebalan tubuh untuk memerangi bersama supaya kondisi Lamongan, Indonesia bisa kembali normal.
“Vaksinasi ini untuk kita, keluarga kita agar terhindar dari virus dan mudah-mudahan tidak sampai ada gelombang ketiga,” terang koordinator Bidang Preventif dan Promotif Satgas Covid-19 Lamongan itu.