MENJADI customer service pada salah satu bank membuat Eva Sesioria harus mengutamakan pelayanan. Dia juga harus dapat mengontrol emosi apabila ada pelanggan marah – marah atau komplin.
‘’Saya tetap melayani dengan sabar, senyuman kepada orang. Jadinya lama kelamaan orang tersebut suaranya tidak keras,’’ ujarnya.
Perempuan kelahiran 2 Desember 1990 asal Desa Dlanggu, Kecamatan Deket ini baru dua bulan bekerja di bagian staf pelayanan.
Dia dituntut semakin membiasakan tersenyum, meskipun ada permasalahan.
Jika di rumah ada persoalan, maka di tempat kerja persoalan itu harus dihilangkan atau dipendam dulu.
Eva harus bersikap ramah dan tersenyum ketika ada konsumen yang datang.
Dia mengaku pernah nervous ketika harus menjelaskan kepada seseorang.
‘’Karena menjadi cermin penilaian pelayanan suatu bank. Jadinya benar – benar sangat ramah kepada konsumen,’’ ujarnya.