Radar Bojonegoro – Manajemen RSUD dr R. Sosodoro Djatikosoemo harus waspada dan tracing maksimal pasca meninggalnya Hariyanto, seorang perawat kemarin (26/8). Semua tenaga medis di ruang bedah akan di swab test. Dan mulai hari ini (27/8) layanan ruang bedah atau operasi RSUD Jalan Veteran ini ditutup sementara. Penutupan ini untuk tracing dan kewaspadaan penularan terhadap tenaga medis bertugas di layanan bedah. Apalagi, ruang bedah ini melibatkan banyak dokter spesialis dan tenaga medis. RSUD setempat ini memiliki enam ruang bedah.
“Ruang operasi atau bedah di RSUD Bojonegoro sementara ditutup. Semua dokter dan perawat yang totalnya 47 orang akan menjalani swab test,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bojonegoro dokter Askan kemarin. Askan mengatakan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Hariyanto, seorang perawat RSUD.
Kondisi pandemi Covid-19 ini memang serbasulit. Perawat meninggal tersebut bertugas di ruang operasi. Askan berharap selama pandemi Covid-19 ini seluruh rumah sakit di Bojonegoro bisa bersinergi dengan baik. Sehingga, jika ada pasien emergency bisa lekas tertangani secara optimal. Sebab, ditutupnya ruang operasi di RSUD, tentu harus segera dicarikan solusi tepat apabila nanti ada pasien darurat.
“Sinergisitas antar rumah sakit harus terbangun dengan baik. Jadi mampu saling mem-backup selama pandemi Covid-19,” ujar dokter spesialis kandungan ini. Humas RSUD dr Thomas Djaja mengatakan, kamar operasi atau bedah tidak beroperasi sementara. Menunggu hasil swab test tenaga medis bertugas di kamar operasi. Di layanan ruang operasi itu, terdapat 16 dokter spesialis. Mulai dokter spesialis bedah, THT, urologi, kandungan, mata, jantung, bedah saraf, bedah umu, hingga ortopedi.
‘’Tentu berdampak layanan,’’ ujar dia. Disinggung layanan darurat? Thomas memastikan, RSUD setempat akan berkoordinasi dengan rumah sakit lainnya. Bahkan, berkoordinasi dengan rumah sakit di luar daerah. ‘’Yang darutat bisa dirujuk ke rumah sakit lainnya,’’ ujar dokter spesialis gigi ini.
Kabag Humas Pemkab Bojonegoro Masirin menambahkan secara akumulatif hingga saat ini ada 26 tenaga medis positif Covid-19. Namun, yang meninggal dunia ada empat orang. Itupun termasuk Hariyanto. Sebelumnya tiga orang telah meninggal. ‘’Sisanya masih di rawat RSUD. Kondisinya alhamdulillah baik,” ujarnya ditemui di RSUD kemarin.