Radar Bojonegoro – Siswa jenjang SMA/SMK masih menjalani sistem pembelajaran daring. Namun, berpotensi berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing siswa ke depan. Sehingga, Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Jatim Wilayah Bojonegoro dan Tuban terbuka menerima masukan dari orang tua siswa.
Kepala Cabdisdik Jatim Wilayah Bojonegoro – Tuban Adi Prayitno mengatakan, penerapan sistem pembelajaran daring sudah tertegaskan dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Sehingga, sekolah tak bisa menerapkan pembelajaran tatap muka.‘’Tapi dalam regulasi itu ada opsi lain. Menyesuaikan kondisi siswa dan orang tua serta tren kasus Covid-19 di Bojonegoro,” katanya kemarin (26/7).
Dia memastikan, masih memungkinkan opsi belajar selain daring. Yakni menerapkan luring, visitasi, maupun opsi lainnya. Sebab, tidak semua siswa dan orang tua memiliki kesiapan penunjang dalam belajar daring. Dengan catatan tetap mengacu protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.
‘’Intinya semua harus berhatihati. Jangan sampai melahirkan klaster Covid-19 baru,” tegas mantan Kacabdisdik Jatim Wilayah Nganjuk itu. Menurut Adi, keluhan serta saran dari orang tua siswa sangat diperlukan. Agar jalannya pem belajaran dapat efektif dan efisien.
Sebab, semua pihak sedang dalam tahapan adaptasi dengan kebiasaan baru. Dan sebelumnya menerapkan pembelajaran tatap muka. ‘’Sejauh ini saya belum menerima aduan resmi dari orang tua. Hanya sebatas kasak-kasuk saja,” lanjut Adi. Sehingga ia berharap orang tua turut serta aktif dalam mengawal keefektifan sistem pembelajaran daring.
Tidak bisa hanya mengandalkan guru dan sekolah saja. Adi juga pun terbuka menerima keluhan hingga masukan dari orang tua. ‘’Silakan menyampaikan kepada kami. Nanti saya akan konsolidasi dengan pihak terkait untuk menentukan jalan keluar yang tepat,” tuturnya.
Selain itu, Adi juga menginstruksikan guru dan sekolah untuk menjaring keluhan siswa beserta orang tua. Setelahnya melaporkan itu kepadanya. Agar ada pengembangan dan evolusi dalam penerapan sistem pembelajaran daring. ‘’Jadi semua pihak harus pro-aktif dalam mengontrol ini,” ujar dia.