31.2 C
Bojonegoro
Wednesday, June 7, 2023

Hari Ini Panggil Kepala Dinsos

- Advertisement -

KARANGGENENG – Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Lamongan serius mengusut dugaan pelanggaran pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. kamis (26/4), tiga saksi dimintai klarifikasi terkait dugaan keterlibatan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) membagikan stiker bergambar pasangan calon Khofifah – Emil di Desa Kendal Kemlagi, Kecamatan Karanggeneng. ‘’Tadi pelapor dan saksi telah kami klarifikasi.

Besok (hari ini, Red) kepala Dinsos (yang dimintai keterangan),’’ kata Ketua Panwaskab Lamongan, Toni Wijaya, kepada Jawa Pos Radar Lamongan. Menurut Toni, tidak hanya kepala dinsos yang dimintai keterangan. Juga, koordinator kabupaten (korkab) dan koordinator kecamatan (korcam) untuk memastikan yang membagikan stiker tersebut pendamping atau tidak.

‘’Kepastian pendamping atau tidak yang dilaporkan itu menunggu pemeriksaan kepala dinsos dan korkab beserta korcam PKH,’’ ujarnya. Toni menjelaskan, sesuai hasil klarifikasi pelapor dan saksi, ada pembagian kartu KPM dilampiri stiker cagub nomor urut 1. Namun, pemba gi nya belum tentu pendamping.

Kepastiannya menunggu klarifikasi dari dinsos dan korkab PKH Lamongan. ‘’Maaf kami belum bisa berbicara banyak, karena ini masih tahap mengumpulkan data,’’ pintanya. Seperti diberitakan, sejumlah warga Desa Kendal Kemlagi mendatangi kantor panwaskab Rabu (24/4). Mereka melaporkan Lilis Maysaroh, yang diduga pendamping PKH. Tuduhannya, diduga melakukan upaya kampanye bagi pasangan calon, Khofifah – Emil kepada penerima program tersebut.

Kotamin, perwakilan pelapor, mengatakan, kartu PKH tidak diberikan langsung kepada penerima. Namun, ditahan dulu. Pembagian kartu tersebut akhirnya dilakukan di rumah pendamping program dan ada ajakan untuk memilih pasangan calon gubernur nomor urut 1. “Padahal kartu tersebut seharusnya diberikan oleh koordinator PKH setempat dengan pihak bank,” ujarnya.

KARANGGENENG – Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Lamongan serius mengusut dugaan pelanggaran pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. kamis (26/4), tiga saksi dimintai klarifikasi terkait dugaan keterlibatan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) membagikan stiker bergambar pasangan calon Khofifah – Emil di Desa Kendal Kemlagi, Kecamatan Karanggeneng. ‘’Tadi pelapor dan saksi telah kami klarifikasi.

Besok (hari ini, Red) kepala Dinsos (yang dimintai keterangan),’’ kata Ketua Panwaskab Lamongan, Toni Wijaya, kepada Jawa Pos Radar Lamongan. Menurut Toni, tidak hanya kepala dinsos yang dimintai keterangan. Juga, koordinator kabupaten (korkab) dan koordinator kecamatan (korcam) untuk memastikan yang membagikan stiker tersebut pendamping atau tidak.

‘’Kepastian pendamping atau tidak yang dilaporkan itu menunggu pemeriksaan kepala dinsos dan korkab beserta korcam PKH,’’ ujarnya. Toni menjelaskan, sesuai hasil klarifikasi pelapor dan saksi, ada pembagian kartu KPM dilampiri stiker cagub nomor urut 1. Namun, pemba gi nya belum tentu pendamping.

Kepastiannya menunggu klarifikasi dari dinsos dan korkab PKH Lamongan. ‘’Maaf kami belum bisa berbicara banyak, karena ini masih tahap mengumpulkan data,’’ pintanya. Seperti diberitakan, sejumlah warga Desa Kendal Kemlagi mendatangi kantor panwaskab Rabu (24/4). Mereka melaporkan Lilis Maysaroh, yang diduga pendamping PKH. Tuduhannya, diduga melakukan upaya kampanye bagi pasangan calon, Khofifah – Emil kepada penerima program tersebut.

Kotamin, perwakilan pelapor, mengatakan, kartu PKH tidak diberikan langsung kepada penerima. Namun, ditahan dulu. Pembagian kartu tersebut akhirnya dilakukan di rumah pendamping program dan ada ajakan untuk memilih pasangan calon gubernur nomor urut 1. “Padahal kartu tersebut seharusnya diberikan oleh koordinator PKH setempat dengan pihak bank,” ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/