LAMONGAN, Radar Lamongan – Pandemi Covid-19 selama dua tahun ini, memberikan dampak besar bagi perekonomian domestik. Terutama adanya penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat.
Banyak sektor rill yang terdampak. Termasuk perusahaan besar yang akhirnya melakukan pengurangan karyawan. Tak bisa dipungkiri, kondisi sulit ini mengancam produktivitas usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Lamongan.
Sehingga, Pemkab Lamongan hadir dan terus mendorong pelaku UMKM, agar tetap eksis di masa pandemi Covid-19. Upaya yang dilakukan, terbukti memberikan dampak positif terhadap geliat pelaku UMKM.
Tak hanya sekedar bertahan, tapi pelaku UMKM mampu menjadi penopang ekonomi nasional. Yakni tetap berproduksi dan tidak mengurangi jumlah karyawannya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan M. Zamroni menuturkan, peran Pemkab Lamongan melalui dinasnya yakni mendorong pelaku UMKM bangkit.
Diantaranya dengan memfasilitasi kerjasama ritel modern untuk meningkatkan pemasaran produk. Harapannya, pemasaran yang kuat, maka kebutuhan untuk tenaga kerja juga tinggi. Sebab produksinya juga meningkat.
Apalagi, UMKM ini banyak memperkerjakan tenaga ibu-ibu, yang notabene sebelumnya tidak berpenghasilan. Bahkan, tidak sedikit para pelaku UMKM ini, juga memperkerjakan mereka yang sebelumnya diberhentikan oleh perusahaan besar.
‘’UMKM kita banyak menyerap tenaga kerja local. Sehingga kita bantu untuk pemasaran dan legalitas produknya,” ucap Zamroni.
Zamroni mengatakan, kerjasama dengan ritel modern terus didorong pengembangannya. Termasuk pemasaran menggunakan aplikasi online yang juga memanfaatkan jasa kurir lokal dan juga marketplace nasional.
Menurut dia, para pelaku UMKM didukung dalam meningkatkan kualitas produknya. Serta menjamin sertifikasi halal untuk setiap produk makanan dan minuman yang dihasilkan.
‘’Alhamdulillah ada salah satu produk UMKM yang dilirik mas Kaesang (putra Presiden RI) dan dipamerkan dihadapan Pak Wapres beberapa waktu lalu,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, dukungan terhadap produk UMKM tetap eksis diterapkan di lingkungan Pemkab Lamongan. Setiap pertemuan atau rapat koordinasi diminta tidak membeli produk luar, tapi ditanamkan bangga dengan produk lokal.
Gerakan #Ayo ditumbasi dan #Ayo Beli Produk Lamongan cukup mendongkrak popolaritas dari produk UMKM Lamongan. Itu diharapkan memberikan dampak agar semakin banyak yang senang berbelanja produk lokal Lamongan, termasuk untuk kebutuhan oleh-oleh atau kunjungan pemerintahan.
Selain produk makanan dan minuman, Pak Bupati Yuhronur Efendi sudah memerintahkan agar menggunakan tenun khas Lamongan setiap Jumat. Instruksi itu berlaku bagi seluruh pegawai dan mitra pemerintah. Seperti perbankan dan lainnya agar bangga dengan produk lokal Lamongan.
‘’Di sekolah-sekolah, pelajar batiknya juga menggunakan khas Lamongan semua, karena kita bangga,” ucap Zamroni.