TUBAN – Naiknya harga bahan pokok terutama beras, juga membawa dampak pada sebagian bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Usaha produk camilan, misalnya mengalami lesu pasar. Sehingga, penjualan juga tidak seperti biasanya.
‘’Harga beras naik, sehingga pasar agak sepi,’’ kata Susy Diyah Anggraeni, salah satu pengusaha UMKM camilan di Tuban kemarin (26/1).
Dia mengatakan, beberapa waktu belakangan ini, sebagian masyarakat mengesampingkan jajan, atau membeli camilan. Karena harga beras cukup mahal. Hal itu berdampak penurunan omzet, hanya Susy tidak mau membuka berapa persen turunnya.
‘’Sejak musim hujan alhamdulillah mulai laris lagi,’’ tambahnya.
Pengusaha punya produksi camilan unggulan keripik pisang ini mengaku harus pandai-pandai melihat peluang. Selain keripik pisang, produk utamanya adalah keripik singkong.
Dua produk ini sudah mulai jalan dan dikenal pasar. ‘’Agar tidak jenuh dan banyak variasi saya harus terus berinovasi dengan produk-produk baru,’’ terangnya.
Produk baru yang sedang diproduksi, misalnya keripik pisang ulin. Selain itu keripik belimbing madu dan keripik kentang hitam. Hanya, belimbing madu dan kentang hitam tidak bisa didapat sepanjang musim.
Jika pas musimnya, belimbing dan kentang hitam melimpah. ‘’Namun, kalau tidak musim ya tidak ada. Saat ini saya mencoba untuk membuat produk tersebut,’’ ungkap dia.
Susy mengaku rata-rata setiap hari bisa memproduksi 100 kilogram berbagai olahan camilan. Untuk pasarnya, selain di Tuban juga sudah merambah beberapa kota di luar Tuban. Bahkan, sampai Jakarta dan Bandung.
‘’Hanya belum sampai ke luar pulau,’’ tandasnya.