24.5 C
Bojonegoro
Thursday, March 30, 2023

Pastikan Tak Isi Perangkat, Beberapa Desa di Tiga Kecamatan 

- Advertisement -

BOJONEGORO – Pengisian serentak jabatan perangkat desa yang lowong  dipastikan tak diikuti seluruh desa. Sebab, ada beberapa desa yang tak mengikuti pengisian perangkat desa masal yang sedang digelar. Desa-desa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan. ”Kami menerima laporan, memang ada beberapa desa yang tak ikut pengisian perangkat desa masal kali ini,’’ ujar Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Bojonegoro M. Khoiri kemarin (25/8).

Hanya, dia memastikan, desa-desa tersebut tidak mbalelo atau melawan pemkab. Sebab, ada banyak hal yang menyebabkan desa-desa itu tak mengikuti pengisian perangkat desa serentak. Khoiri memastikan, desa-desa tersebut pasti akan mengisi perangkat desanya. ”Pasti akan diisi, karena perangkat desa penting. Namun, mungkin tidak kali ini,’’ tambahnya.

Sesuai laporan yang dia terima, desa yang tidak melakukan pengisian perangkat desa serentak itu ada di Kecamatan Sugihwaras, Balen, Ngasem dan lainnya. Hanya, dia tidak menyebut nama desanya. Kecamatan Balen misalnya, dia menyebut setidaknya ada dua desa yang tidak bisa mengisi perangkat desanya saat ini. ”Karena kadesnya sedang menunaikan ibadah haji. Sedangkan Plt tidak bisa mengambil keputusan penting,’’ terang dia.

Juga ada penyebab lain, misalnya belum dianggarkan biayanya atau pemerintahan desa masih belum siap atau hal-hal lain. Namun, kades Plesungan, Kecamatan Kapas, ini memastikan tidak ada niat kades untuk menyalahi ketentuan yang sudah dibuat. ”Persoalan di desa itu kan kompleks. Jadi, jangan dinilai macam-macam. Saya yakin kawan-kawan tidak punya niat melawan aturan,’’katanya.

AKD, kata dia, sudah menyarankan agar seluruh desa bisa mengikuti pengisian perangkat desa yang lowong tahun ini secara serentak. Hanya, kewenangan tetap ada di desa masing-masing. AKD maupun pemkab, menurut dia, tidak bisa memaksa jika memang desa belum siap. Karena, kades yang tahu kondisi di desanya. ”Kita hanya menyarankan, karena kewenangan ada di desa masing-masing. Kami yakin pengisian akan tetap dilakukan, meski tidak sekarang,’’ tandasnya.

- Advertisement -

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Djumari menyayangkan jika ada desa yang menolak mengisi perangkat desanya yang lowong. Sebab, mestinya seluruh perangkat desa yang lowong bisa tuntas pengisiannya tahun ini. ”Saya menerima laporan di Kecamatan Sugihwaras ada desa yang kadesnya menolak mengisi jabatan sekdes yang lowong,’’ ungkapnya.

Menurut dia, mestinya jabatan sekdes yang lowong itu segera diisi karena posisinya sangat penting. Para kades, kata dia, juga diminta untuk membaca lagi aturan pengisian perangkat desa, baik perda maupun perbup. ”Semua sudah diatur. Jika menolak mengisi, coba dibaca lagi aturannya,’’ tandas dia.

Sekadar diketahui, pengisian perangkat desa kali ini ada banyak rumor yang berkembang.  Bahkan, ada desa yang dikabarkan menolak. Alasannya belum siap. Sementara, pemkab menargetkan tahun ini seluruh jabatan perangkat desa yang lowong terisi.

BOJONEGORO – Pengisian serentak jabatan perangkat desa yang lowong  dipastikan tak diikuti seluruh desa. Sebab, ada beberapa desa yang tak mengikuti pengisian perangkat desa masal yang sedang digelar. Desa-desa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan. ”Kami menerima laporan, memang ada beberapa desa yang tak ikut pengisian perangkat desa masal kali ini,’’ ujar Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Bojonegoro M. Khoiri kemarin (25/8).

Hanya, dia memastikan, desa-desa tersebut tidak mbalelo atau melawan pemkab. Sebab, ada banyak hal yang menyebabkan desa-desa itu tak mengikuti pengisian perangkat desa serentak. Khoiri memastikan, desa-desa tersebut pasti akan mengisi perangkat desanya. ”Pasti akan diisi, karena perangkat desa penting. Namun, mungkin tidak kali ini,’’ tambahnya.

Sesuai laporan yang dia terima, desa yang tidak melakukan pengisian perangkat desa serentak itu ada di Kecamatan Sugihwaras, Balen, Ngasem dan lainnya. Hanya, dia tidak menyebut nama desanya. Kecamatan Balen misalnya, dia menyebut setidaknya ada dua desa yang tidak bisa mengisi perangkat desanya saat ini. ”Karena kadesnya sedang menunaikan ibadah haji. Sedangkan Plt tidak bisa mengambil keputusan penting,’’ terang dia.

Juga ada penyebab lain, misalnya belum dianggarkan biayanya atau pemerintahan desa masih belum siap atau hal-hal lain. Namun, kades Plesungan, Kecamatan Kapas, ini memastikan tidak ada niat kades untuk menyalahi ketentuan yang sudah dibuat. ”Persoalan di desa itu kan kompleks. Jadi, jangan dinilai macam-macam. Saya yakin kawan-kawan tidak punya niat melawan aturan,’’katanya.

AKD, kata dia, sudah menyarankan agar seluruh desa bisa mengikuti pengisian perangkat desa yang lowong tahun ini secara serentak. Hanya, kewenangan tetap ada di desa masing-masing. AKD maupun pemkab, menurut dia, tidak bisa memaksa jika memang desa belum siap. Karena, kades yang tahu kondisi di desanya. ”Kita hanya menyarankan, karena kewenangan ada di desa masing-masing. Kami yakin pengisian akan tetap dilakukan, meski tidak sekarang,’’ tandasnya.

- Advertisement -

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Djumari menyayangkan jika ada desa yang menolak mengisi perangkat desanya yang lowong. Sebab, mestinya seluruh perangkat desa yang lowong bisa tuntas pengisiannya tahun ini. ”Saya menerima laporan di Kecamatan Sugihwaras ada desa yang kadesnya menolak mengisi jabatan sekdes yang lowong,’’ ungkapnya.

Menurut dia, mestinya jabatan sekdes yang lowong itu segera diisi karena posisinya sangat penting. Para kades, kata dia, juga diminta untuk membaca lagi aturan pengisian perangkat desa, baik perda maupun perbup. ”Semua sudah diatur. Jika menolak mengisi, coba dibaca lagi aturannya,’’ tandas dia.

Sekadar diketahui, pengisian perangkat desa kali ini ada banyak rumor yang berkembang.  Bahkan, ada desa yang dikabarkan menolak. Alasannya belum siap. Sementara, pemkab menargetkan tahun ini seluruh jabatan perangkat desa yang lowong terisi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/